Web3 dapat menawarkan terobsoan digital global untuk membantu inovasi dan kemandirian. Dominasi Big Tech atas internet telah mendorong diskusi seputar Web3 dan desentralisasi. Berdasarkan pernyataan a16z, sebuah firma Modal Ventura Silicon Valley, kepemilikan data dan monetisasi akan mengarah ke model bisnis yang lebih baru di era Web3.
Desentralisasi Web3
Para pendukung Web3 menekankan bahwa masa depan internet harus dibangun di atas prinsip desentralisasi, kedaulatan diri, kepemilikan data dan ketahanan sensor. Web3 sendiri memiliki filosofi sebagai infrastruktur internet terdesentralisasi yang dirancang untuk memastikan privasi individu. Namun, Web3 belum mencapai potensi sepenuhnya. Pada titik ini, gagasan individu yang menjalankan kepemilikan penuh atas data dan privasi, cukup sulit dipahami karena adopsi tidak signifikan dan terbatas pada beberapa individu.
Adopsi Infrastruktur Web3
Kepemilikan dalam ekonomi terdesentralisasi dapat tercapai ketika terdapat infrastruktur yang kompatibel dengan Web2 dan Web3. Adopsi Web3 masih dalam tahap awal, meskipun beberapa perusahaan Web2 secara bertahap mulai bermigrasi ke Web3 dan merangkul desentralisasi. Layanan dan infrastruktur yang memungkinkan dan mudah digunakan perlu dibangun untuk memastikan orientasi pengguna yang lancar di era Web3.
Baca juga MyMetaverse Meluncurkan NFT ‘Carbon Sink’ untuk Keberlanjutan Web3
Web3 akan membawa perubahan paradigma terkait cara orang-orang dalam komunitas online menggunakan teknologi. Penciptaan dan distribusi nilai tidak akan lagi bergantung pada aktor terpusat. Dalam hal ini, entitas terdesentralisasi akan memungkinkan bentuk kepemilikan dan penciptaan bersama yang baru.
Industri Game Web3 Berbasis Blockchain
Industri gaming senilai $200 miliar pada tahun 2021 merupakan sebuah jalan untuk mengarahkan pengguna ke ekosistem Web3. Pasar game yang tengah berkembang seperti India memiliki lebih dari 450 juta gamer. Pasar negara berkembang memiliki pendapatan per kapita yang lebih rendah, menciptakan peluang besar bagi para gamer untuk mendapatkan penghasilan melalui game play-to-earn (P2E) berbasis blockchain.
Game Web3 yang mengutamakan finansialisasi diharapkan tumbuh lebih jauh dalam jangka panjang. Berdasarkan laporan terbaru JPMorgan, suatu dompet Web3 harus mencakup beberapa hal. Pertama, jalur pembayaran keuangan tradisional Web2, mata uang digital, dan aset digital. Kedua, kripto Web3, NFT dan aset digital. Ketiga, kredensial identitas digital yang dapat diverifikasi, know your customer (KYC) dan anti pencucian uang (AML). Keempat, beberapa alias untuk menjaga privasi dan memungkinkan kebebasan digital.
Sumber: Cointelegraph