Pemerintah Rusia telah mengumumkan dukungan mereka terhadap inisiatif untuk menguji penggunaan aset digital dalam pembayaran di luar negeri.
Wakil Ketua Bank Sentral Rusia, Alexey Guznov, menyatakan bahwa penggunaan aset keuangan digital (DFA) memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi perdagangan internasional. Namun, dia menegaskan bahwa pemukiman menggunakan aset digital tidak akan diizinkan di dalam negeri.
Uji coba ini akan dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, otoritas Rusia akan mengadopsi undang-undang yang menciptakan dasar hukum untuk rezim hukum eksperimental di mana cryptocurrency dapat digunakan. Bank dan kementerian keuangan sedang menyiapkan RUU yang diperlukan untuk mengubah 30 tindakan hukum terkait.
DFA yang diatur oleh undang-undang “Pada Aset Keuangan Digital” biasanya merupakan aset tradisional yang diberi token dan dioperasikan pada blockchain pribadi yang dikembangkan oleh entitas resmi Bank Sentral Rusia. Beberapa bank besar Rusia, termasuk Alfa-Bank dan Sberbank, juga terlibat dalam layanan tokenisasi aset digital.
Tahap kedua uji coba akan melibatkan transaksi internasional dengan aset digital, termasuk mata uang digital bank sentral (CBDC) dan token yang dikeluarkan oleh perusahaan Rusia dan mitra asing. Perusahaan asing akan diberi akses ke pasar aset digital Rusia dan diizinkan menggunakan sistem informasi yang berbasis di Rusia.
Baca Juga : Kesulitan Penambangan Bitcoin Mencapai ATH Baru
Dukungan terhadap pembayaran DFA ini juga dianggap dapat membantu penyelesaian internasional dengan latar belakang sanksi ekonomi yang diberlakukan terhadap Rusia.
Selama lebih dari setahun, pemerintah Rusia telah mempertimbangkan legalisasi pembayaran lintas batas dengan aset digital di tengah pembatasan keuangan yang diberlakukan atas negara tersebut.
Beberapa RUU sedang dibahas di parlemen, dan perusahaan besar Rusia sudah mulai menggunakan kripto dalam penyelesaian perdagangan luar negeri.
sumber : news.bitcoin.com
