Headlines

Pemimpin Dunia dalam Adopsi Kripto Menurut Chainalysis

Pemimpin Dunia dalam Adopsi Kripto

Pemimpin dunia dalam adopsi Kripto? Vietnam menduduki puncak indeks adopsi Chainalysis yang diikuti oleh India dan Pakistan, begitu juga dengan negara-negara Afrika yang berada dalam 20 negara teratas.

Baca jugaBocornya Pandora Papers Menguak Alasan Kripto Sangat Diminati

Berdasarkan laporan Geography of Crytocurrency, sejak tahun lalu penggunaan cryptocurrency di seluruh dunia berkembang secara pesat. Tercatat jumlah penggunaan dompet kripto mengalami meningkatan sebanyak 45% di seluruh dunia.

Hal ini didorong oleh harga aset kripto yang didorong oleh arus masuk investasi intitusional ke luar angkasa. Selain itu, perdagangan dan penggunaan peer-to-peer (P2P) di pasar negara berkembang seperti Afkrika juga turut berkontribusi.

Dari laporan tersebut ditemukan tren menarik terkait penggunaan kripto di wilayah tertentu. Misalnya Afrika yang merupakan pasar kripto terkecil dunia namun perdagangan peer-to-peer, pengiriman uang dan kebutuhan tabungan mendukung adopsi cryptocurrency di akar rumput Afrika. Afrika juga memiliki pasar perdagangan kripto ritel terbesar menyentuh angka 7% dari total pasarnya.

Dalam melakukan analisis terhadap negara-negara terkait indeks adopsi kripto tahun ini, Chainalysis menggunakan tiga metrik dasar. Yaitu nilai total kripto yang diterima oleh suatu negara, kripto yang ditransaksikan oleh investor kripto non-profesional, dan volume yang diperdagangkan di bursa P2P. Ketiga metrik tersebut kemudian ditimbang oleh paritas daya beli per kapita.

Dengan begitu dihasilkan kesimpulan bahwa semakin tinggi rasio nilai ­on-chain yang diterima terhadap PPP per kapita, semakin tinggi peringkatnya. Berarti bahwa jika dua negara memiliki nilai cryptocurrency yang sama, negara dengan PPP per kapita lebih rendah akan berada di peringkat depan.

Hal inilah yang membawa negara-negara seperti Vietnam dan Kenya dengan aktivitas kripto on-chain signifikan dibandingkan dengan kekayaan dan daya belinya ke daftar atas.

Grauer mengatakan bahwa Vietnam kuat secara keseluruhan, India kuat dalam nilai total yang diterima, dan Pakistan kuat di pasar P2P sehingga berada di tiga besar indeks Chainalysis.

Lebih jauh Grauer memaparkan bahwa apabila tim tidak menimbang dengan PPP per kapita negara, daftarnya akan terlihat jauh berbeda. China dan AS akan menduduki peringkat paling atas karena populasi yang besar dan daya beli yang sangat tinggi.

Sumber:

https://www.coindesk.com/business/2021/10/07/new-chainalysis-report-reveals-whos-leading-the-world-in-crypto-adoption/