Dalam wawancara eksklusif dengan Cointelegraph, Steven Lubka, direktur pelaksana Swan Bitcoin, sebuah perusahaan jasa keuangan yang berfokus pada Bitcoin, mengungkapkan bahwa biaya penambangan Bitcoin memiliki variasi yang cukup signifikan.
Meskipun tingkat rata-rata untuk menambang satu Bitcoin diperkirakan mencapai sekitar $26,000, perusahaan pertambangan yang berorientasi pada sumber energi terbarukan melaporkan biaya yang jauh lebih rendah, berkisar antara $5,000 hingga $15,000 per BTC.
Sebagai contoh, seorang juru bicara dari Riot Blockchain, sebuah perusahaan pertambangan Bitcoin publik yang berbasis di Amerika Serikat, menjelaskan bahwa penggunaan energi angin dan matahari yang melimpah di seluruh Texas telah membantu mereka mencapai biaya penambangan yang sangat kompetitif.
Dalam laporan investor kuartal kedua, Riot Blockchain mengungkapkan bahwa biaya mereka untuk menambang satu Bitcoin adalah sekitar $8,389.
Menurut Kent Halliburton, presiden dan chief operating officer Sazmining, sebuah penyedia layanan penambangan Bitcoin yang dihosting, pengeluaran terbesar dalam penambangan selalu terkait dengan konsumsi listrik.
Namun, data yang diperoleh secara independen dari Dewan Penambangan Bitcoin menunjukkan bahwa jaringan Bitcoin mungkin menjadi salah satu industri yang paling berkelanjutan dalam hal pemanfaatan sumber energi terbarukan.
Baca Juga : Bitcoin: Sentimen Positif Melawan Klaim “September Berdarah”
Dengan semakin banyaknya perusahaan pertambangan yang beralih ke sumber energi terbarukan seperti energi angin dan matahari, industri Bitcoin bergerak menuju penggunaan energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
Hal ini tidak hanya menguntungkan untuk lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan pertambangan Bitcoin.
Dengan demikian, industri Bitcoin terus berupaya mengurangi jejak karbonnya sambil memastikan kelangsungan operasi penambangan yang menguntungkan. [RH]