Menurut Digiconomist, platform skeptis teknologi, selama tahun 2022 penambangan Bitcoin global menghabiskan total 161 TWh listrik. Jumlah listrik ini melebihi penggunaan tahunan negara seperti Swedia.

Let’s start the year by reflecting on the colossal waste of resources in Bitcoin mining:
During 2022 Bitcoin consumed 161 TWh of electricity in total, exceeding a country such as Sweden.
Related CO2 emissions were ~90 Mt; again negating the entire global net savings from EVs.
— Digiconomist (@DigiEconomist) January 1, 2023
Ditemukan bahwa sekitar 93 juta transaksi di jaringan Bitcoin pada tahun 2017 menggunakan rata-rata 1.738 kWh listrik. Digiconomist menambahkan, salah satu dari ini dapat memberikan daya rata-rata selama dua bulan untuk rumah tangga di AS.
Baca Selengkapnya : Fiji Memilih Perdana Menteri Yang Pro-Bitcoin
Meskipun terjadi penurunan volume transaksi dari tahun 2021, pangsa Bitcoin dalam konsumsi listrik global meningkat menjadi 0,64%.
Digiconomist juga menambahkan bahwa satu transaksi Bitcoin tahun lalu mengeluarkan sekitar 969 kilogram CO2. Ini dilaporkan sesuai dengan jejak karbon per penumpang untuk penerbangan satu arah dari New York ke Sydney. Digiconomist mengatakan total tahunan 90 megaton emisi CO2 secara efektif meniadakan penghematan bersih global dari kendaraan listrik.
Angka Penambangan Kripto
Sementara Digiconomist mengkritik dampak penambangan mata uang kripto terhadap keberlanjutan secara global, sumber energi terbarukan semakin meningkat dalam bauran energi.
Laporan statistik dari (Cambridge Bitcoin Electricity Consumption Index https://ccaf.io/cbeci/ghg/index), mengklaim Bitcoin menggunakan hampir 40% energinya dari sumber terbarukan, menurut data terbaru dari Januari 2022.
Bitcoin Mining Council (BMC), sebuah forum global penambangan Bitcoin, juga mengumpulkan data yang lebih baru tentang masalah ini. Menurut hasil surveinya, sekitar 66,8% anggota BMC saat ini memanfaatkan bauran daya yang berkelanjutan.
Berdasarkan data ini, mereka memperkirakan campuran listrik berkelanjutan industri penambangan bitcoin global kira-kira 59,5%. Ini merupakan peningkatan sekitar 6% tahun-ke-tahun, dari Q2 2021 hingga Q2 2022.
Sumber : beincrypto.com