Sam Bankman-Fried, pendiri dan mantan CEO pertukaran cryptocurrency FTX dan pendiri perusahaan perdagangan Alameda Research telah ditangkap oleh pihak berwenang di Bahama.
Sesuai dengan pernyataan pada 12 Desember dari Jaksa Agung Bahama (AG) dan menteri hukum, Ryan Pinder, menyatakan Bankman-Fried ditangkap oleh Kepolisian Kerajaan Bahama setelah ada pemberitahuan resmi dari pemerintah Amerika Serikat bahwa mereka telah mengajukan tuntutan pidana terhadap Bankman.
AS kemungkinan akan meminta Bankman-Fried untuk di pindah. Pinder, menyatakan Bahama akan “segera” memproses permintaan perpindahan itu oleh otoritas AS.
Perdana Menteri Bahama, Philip Davis, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kedua negara memiliki “kepentingan bersama untuk meminta pertanggungjawaban terkait dengan FTX yang mungkin telah mengkhianati kepercayaan publik dan melanggar hukum.
Baca juga : Raksasa Bursa Kripto FTX Runtuh, Ajukan Perlindungan Kebangkrutan
Dari kantor kejaksaan AS untuk distrik selatan New York mengatakan pada 12 Desember bahwa pihak berwenang di Bahama menangkap Bankman-Fried berdasarkan dakwaan tertutup.
Bloomberg melaporkan pada 10 Desember bahwa jaksa penuntut dari New York, agen Biro Investigasi Federal (FBI) dan petinggi hukum lainnya bertemu dengan pengacara FTX untuk membahas dokumen yang ingin diminta penyelidik.
Departemen kehakiman AS (DOJ) “dengan cermat” memeriksa apakah FTX secara tidak benar mentransfer ratusan juta pada waktu yang sama dengan perusahaan yang menyatakan bangkrut pada 11 November.
Pihak berwenang Bahama juga melakukan investigasi “aktif dan berkelanjutan” mereka sendiri ke FTX seperti yang diumumkan pada 27 November oleh Pinder yang melibatkan Komisi Sekuritas negara, Unit Intelijen Keuangan dan unit kejahatan keuangan polisi.
Penangkapan Bankman-Fried terjadi sehari sebelum dia di panggil untuk bersaksi di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR dalam sidang yang menyelidiki runtuhnya bursa tersebut.
Sumber : cointelegraph.com
