Pavel Durov, pendiri aplikasi perpesanan terenkripsi Telegram, telah memberikan gagasan terkait NFT. Dalam gagasan yang ia sampaikan, ia mengatakan bahwa “smart contract seperti NFT” dapat mencoba untuk melelang nama pengguna (smart contract) yang banyak dicari orang.
Durov membuat saran tersebut setelah “sukses” melelang nama domain dengan The Open Network (TON), blockchain layer-1 yang awalnya dirancang oleh tim Telegram. Proyek blockchain yang meluncurkan layanan TON DNS tersebut memungkinkan pengguna untuk menetapkan nama yang dapat dibaca manusia ke dompet kripto, smart contract, dan situs web pada pertengahan Juli lalu.
Dalam sebuah pesan ke grup Telegram pribadinya yang bernama “Durov’s Channel” pada 23 Agustus, di menulis bahwa ia “sangat terkesan dengan keberhasilan lelang yang baru-baru ini dilakukan TON untuk nama domain/dompet mereka.”
Kemudian, ia juga mengatakan, “Bayangkan betapa suksesnya Telegram dengan 700 juta penggunanya jika kita menempatkan @username, grup, dan tautan saluran yang dicadangkan untuk dilelang.” Durov puun menyarankan agar Telegram dapat memanfaatkan teknologi serupa untuk meluncurkan pasar baru yang dapat digunakan untuk membeli dan menjual “alamat t.me yang menarik seperti @storm atau @royal, dan semua nama pengguna empat huruf.”
Baca juga : Persaingan Harga Dasar NFT Cryptopunks dan Bored Ape Yacht Club (BAYC)
Menurutnya, hal tersebut dapat menciptakan platform baru di mana pemegang username tertentu dapat mentransfernya ke pihak yang berkepentingan dalam kesepakatan yang dilindungi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan kepemilikan yang dijamin di blockchain melalui smart contract seperti NFT. “Elemen lain dari ekosistem Telegram, termasuk channel, stiker atau emoji, nantinya juga bisa menjadi bagian dari marketplace ini,” tambahnya.
Lelang pertama pada TON DNS dilakukan pada 30 Juli, dan sama seperti halnya domain “.eth” Ethereum Name Service (ENS), varian “.ton” juga memungkinkan pengguna untuk mengakses aplikasi terdesentralisasi dengan cara yang sederhana. Dengan begitu, pengguna tidak perlu mengetik string huruf dan angka dari alamat dompet mereka yang begitu panjang dan rawan terjadi salah ketik. Jaringan TON sendiri menggunakan bahasa pemrograman FunC pada Mesin Virtual TON miliknya.
Sumber : cointelegraph.com