Headlines

Penelitian Elliptic Mengungkapkan Sektor DeFi Dieksploitasi lebih dari $10 Miliar di 2021

Illust : Penelitian Elliptic Mengungkapkan Sektor DeFi Diekspoitasi lebih dari $10 Miliar di 2021

Di tahun ini paltform DeFi (decentralized finance) telah menjadi target untuk dieksploitasi berbagai serangan kriminal. Investor telah kehilangan miliaran dolar karena para kriminal menarget platform tersebut untuk diretas. Jumlah total yang yang tersimpan di layanan DeFi melonjak dari $500 juta menjadi $247 miliar dari tahun 2019 sampai dengan tahun ini.

Elliptic, sebuah perusahaan yang berbasis di London, mengadakan sebuah penelitian mengenai kasus mengenai sektor DeFi dieksploitasi sepanjang tahun ini. Menurut laporan Elliptic, jumlah total kerugian sektor DeFi yang disebabkan oleh eksploitasi telah mencapai $12 miliar pada tahun ini. Dari seluruh jumlah tersebut, $10,5 miliar di antaranya adalah karena kasus penipuan dan pencurian, angka tersebut tujuh kali lipat dari jumlah tahun lalu.

DeFi sebagai salah satu platform lingkup kripto yang telah menyimpan dana investor miliaran dolar acap kali menjadi sasaran para peretas. Para peretas tersebut mengeksploitasi protokol yang tidak memiliki perlindungan maksimal dan mereka sering menggunakan transaksi ‘flash loan’ sebagai jalur untuk mengeksploitasi protokol.

Baca juga Proyek DeFi Cage Meluncurkan Indeks Meme Terdesentralisasi ‘CMI’ Pertama di Dunia

Peretasan Poly Network adalah salah satu kasus yang telah dieksploitasi di tahun ini yang paling banyak diperbincangkan di komunitas kripto, terutama mengenai DeFi ketika itu. Peretas mengeksploitasi kerentanan dalam protokol interoperabilitas multi-chain dan meretas berbagai cryptocurrency senilai sekitar $600 juta. Namun, mereka mengembalikan sebagian besar dana yang dicuri setelah Poly Network secara publik meminta para peretas mengembalikan dana tersebut dan berjanji akan diberikan imbalan jika setuju.

DeFi sering disebut sebagai “Wild West” cryptocurrency karena masih merupakan sektor kripto yang belum teregulasi secara utuh. Platform DeFi memungkinkan pengguna untuk meminjamkan, meminjam, dan menyimpan (umumnya dalam mata uang kripto) tanpa keterlibatan perantara seperti bank.

Tom Robinson, kepala ilmuan Elliptic, mengatakan bahwa ekosistem DeFi adalah ruang yang menarik dan berkembang dengan pesat, serta memiliki inovasi layanan keuangan yang terjadi dengan cepat pula. Robinson menarik simpulan bahwa DeFi menarik sejumlah besar modal untuk proyek-proyek yang tidak selalu kuat atau teruji dengan baik. Oleh karena itu, pelaku kriminal telah melihat peluang untuk mengeksploitasi ini.

Menurut laporan tersebut, teknologi yang mendasari DeFi dibangun di atas infrastruktur terbuka. Namun, teknologi itu relatif belum matang dan belum teruji karena masih memunculkan ‘bug’ berupa kode serta desain yang kurang memadai sehingga memungkinkan penjahat menargetkan platform DeFi.

Robinson mengomentari permasalahan tersebut, ia berkata, “aplikasi terdesentralisasi dirancang secara ‘truthless’ karena menghilangkan kontrol pihak ketiga atas dana pengguna, tetapi Anda harus tetap percaya bahwa pembuat protokol tidak melakukan kesalahan pengkodean ataupun desain yang dapat menyebabkan hilangnya dana.”

Penjahat juga dapat dengan mudah mencuci hasil kejahatan sambil meninggalkan sedikit jejak. Mengutip Elliptic, sifat transaksi kripto yang tidak dapat diubah membuatnya sangat sulit untuk memulihkan dana yang telah dieksploitasi.

Dengan jumlah eksploitasi yang mengkhawatirkan yang dihadapi ruang, perlu adanya regulasi sektor DeFi. Baru-baru ini, pihak regulator pula mengalihkan perhatian ke sektor tersebut. Oleh karena itu, tindakan dan keputusan regulator dalam beberapa bulan mendatang akan menjadi peran penting dalam menentukan seberapa baik ekosistem DeFi berkembang di masa depan.

Sumber: https://www.newsbtc.com/news/defi/over-10-billion-has-been-lost-to-defi-exploits-in-2021/