Unggahan video per 27 Desember oleh pengembang Nile Niami, yang menghabiskan 10 tahun membangun perkotaan mega-mansion seluas 105.000 kaki persegi “The One” di Bel Air, Los Angeles, mengatakan bahwa ia berencana untuk menandai properti tersebut untuk mencegah penjualan lelang.
Niami telah mengumpulkan hutang yang terkait dengan proyek tersebut—dijuluki tempat tinggal perkotaan terbesar dan termahal di Amerika Serikat—dan bermaksud menghindari lelang dengan mengembangkan mata uang kripto, The One Coin, yang mewakili saham di properti tersebut.
“The One” terletak di lahan seluas 3,5 hektar dan memiliki garasi yang mampu menampung 50 mobil, gudang anggur 10.000 botol, wisma seluas 4.000 kaki persegi, dan pemandangan Los Angeles yang menakjubkan.
Namun, proyek besar itu dirugikan ketika pemiliknya gagal membayar lebih dari $165 juta dalam bentuk pinjaman dan utang, memaksa perusahaan menjadi kurator. Sebelumnya, properti itu diperkirakan akan dijual seharga $500 juta, menjadikannya salah satu properti termahal di dunia.
“Setelah token dicetak dan dijual, nilai properti akan ditransfer ke mata uang, menjadikannya aset berbasis koin pertama yang didukung oleh kesepakatan real estat, yang mungkin tidak akan pernah dilakukan lagi,” jelas Niami dalam video tersebut.
Rencana Niami adalah memberi token pada properti, menjual token, kemudian menyewakan properti untuk acara glamor, dan akhirnya mengembalikan keuntungan kepada pemegang token. Perlu dicatat bahwa, berdasarkan instruksi sebelumnya, SEC dapat melihat token yang terkait dengan pendapatan sewa rumah sebagai jaminan. “Miliaran uang dalam semalam,” klaim Niami, akan dihasilkan untuk melunasi utang dan mencegah rumah dilelang.
“Tidak seperti Mona Lisa, Anda memiliki ratusan kegunaan untuk “The One,” mulai dari pernikahan, membangun bisnis, meluncurkan produk baru, acara pay-per-view (PPV) yang mengubah dunia, mengembangkan platform pay-per-view, NFT, hingga tokenisasi properti aset real estat yang belum pernah dilakukan sebelumnya dalam mata uang digital,” tambahnya.
Setiap aset utama, mulai dari seni dan sepatu kets hingga stok kanabis, sedang merangkul tokenisasi properti untuk memberikan kepemilikan kepada khalayak umum.
Niami mencari miliarder kripto untuk ikut ambil andil dan membantunya, dia menyatakan dalam videonya bahwa pertemuannya dengan Elon Musk empat tahun lalu memicu minatnya pada kripto. CEO Coinbase Brian Armstrong, sebagai contoh, baru saja menghabiskan $133 juta untuk propertinya sendiri di dekat “The One.”
