Sejak Mark Zuckerberg mengubah nama Facebook menjadi Meta dan giat memperkenalkan konsep ‘metaverse’ ke publik, minat pada metaverse semakin menampakkan peningkatan yang signifikan. Banyak investor berbodong-bondong menuju dunia virtual ini untuk mencari properti digital, hal ini dikarenakan banyak orang meyakini dunia virtual ini akan menjadi masa depan jejaring sosial, pekerjaan, dan hiburan.
Andre Kiguel, pendiri dan CEO Tokens.com, menyampaikan pendapatnya mengenai tren investor bersedia menghabiskan uang hingga jutaan dolar untuk sebidang properti dan tanah virtual. “Harga di pasar ini meningkat dari 400% menjadi 500% dalam beberapa bulan terakhir,” jelas Kiguel dalam wawancara bersama CNBC.
Meskipun tanah yang dibeli investor tidak ada di dunia nyata, tetapi seluruhnya ada di metaverse dan peluang pasar ini sangat berlimbah. Andre Kiguel menerangkan ia merupakan salah satu investor metaverse, baru-baru ini perusahaan Tokens.com membeli tanah virtual sebesar $2,5 juta di Decentraland (MANA).
Baca juga Axie Infinity, Metaverse Game NFT yang Terinspirasi dari Pokemon
“Metaverse adalah iterasi berikutnya dari jejaring sosial, khususnya media sosial. Setiap orang kini dapat pergi ke konser, museum, dan sebagainya dengan menjelajahi metaverse,” kata eksekutif Tokens.com tersebut.
Janine Yorio, CEO Republic Realm, berpendapat yang sama dengan Kiguel mengenai investasi dalam metaverse memiliki peluang yang besar. Republic Realm merupakan salah satu investor dan pemilih tanah virtual di The Sandbox (SAND), perusahaan ini menghabiskan setidaknya $4 juta untuk sebidang tanah di The Sandbox. Pada 2021, ia menjual lebih dari 100 pulau pribadi dengan harga masing-masing $15.000 di platform.
“Saat ini investor menjual masing-masing sekitar tiga ratus ribu dolar, harga tersebut kebetulan persis sama dengan harga rumah rata-rata di Amerika Serikat,” ungkap Yorio. Satu pendapat dengan Yorio, Kiguel mengatakan bahwa harga tanah virtual hampir setara dengan harga tanah di Manhattan, kota yang berdiri sejak 125 tahun silam.
Salah satu broker real estate, Oren Alexander, mengakui potensi dunia virtual metaverse berkembang sebagai jejaring sosial terbaru. “Dunia digital bagi sebagian orang sama pentingnya dengan dunia nyata. Pendapat ini bukanlah pandangan pribadi saja, tetapi metaverse akan menjadi masa depan semua orang,” kata Alexander.
Meta, nama terbaru Facebook sebagai ajang transisi platform ke virtual reality (RV), tampaknya menjadi wadah utama peralihan orang-orang menuju dunia virtual ini, terutama dampak pandemi yang mengharuskan orang-orang melek teknologi. Metaverse membantu orang-orang berinteraksi secara virtual, terlebih lagi investasi tanah virtual menjadi bisnis yang menjanjikan.