Headlines

Penipuan Investasi Berkedok Kencan Online Melanda Hong Kong

Penipuan Investasi Berkedok Kencan Online Melanda Hong Kong

Ketidakamanan di dunia maya telah merambah Hong Kong dengan adanya gelombang penipuan investasi romantis online yang tengah menghantui Asia Tenggara. 

Kepolisian Hong Kong mengumumkan bahwa mereka telah menerima tak kurang dari 769 pengaduan terkait penipuan semacam ini antara bulan Januari hingga Juli, mengakibatkan kerugian sebesar HKD$407,8 juta (USD$52 juta) bagi para korban.

Angka-angka tersebut menunjukkan peningkatan drastis dalam kasus-kasus ini jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. 

Data polisi mencatat bahwa jumlah kasus penipuan investasi romantis ini diperkirakan meningkat dua kali lipat pada tahun ini jika dibandingkan dengan tahun 2021. 

Sementara data resmi untuk tahun 2022 belum tersedia, laporan dari The Standard menunjukkan bahwa pada tahun 2021 terdapat 642 laporan kasus serupa, yang merupakan tiga kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya mencatat 181 laporan.

Penipuan investasi romantis ini telah menjadi isu yang semakin serius. Baru-baru ini, DL News melaporkan bagaimana sindikat kejahatan terorganisir di Asia Tenggara telah mengembangkan penipuan online yang menggunakan mata uang kripto untuk mengecoh korban-korban yang mencari hubungan romantis. 

Modus penipuan ini, dikenal sebagai “pemotongan babi,” ternyata menjadi tren di negara-negara seperti Kamboja, Myanmar, dan beberapa negara lainnya.

Baca Juga : Honda Akan beri Kripto Ke Konsumen dengan persyaratan ini.

Tidak hanya di Asia Tenggara, di Hong Kong sendiri, kasus-kasus yang melibatkan penipuan dan penipuan kepercayaan telah meroket selama beberapa tahun terakhir. 

Menurut polisi, mereka menerima 28.000 laporan kejahatan serupa pada tahun 2022, yang merupakan empat kali lipat dari jumlah laporan yang tercatat pada tahun 2021. 

Bahkan lebih mencengangkan, satu dari tiga kejahatan yang dilaporkan melibatkan bentuk penipuan, dan kebanyakan dari kasus ini terkait dengan penggunaan internet sebagai alat utama dalam menjalankan aksinya. [RH]