Paul Brewster, seorang penjual karpet dan lantai online berbasis di Inggris Raya, telah menarik perhatian dengan keputusannya untuk membeli Bitcoin dan menyimpannya di neraca keuangannya.
“Kami melihat Bitcoin sebagai aset yang memiliki potensi paling menjanjikan untuk meningkatkan modal cadangan kami pada saat ini” kata Brewster.
Tindakan ini mengikuti jejak perusahaan besar seperti Tesla, MicroStrategy, dan Real Bedford yang telah mengambil langkah serupa.
Menurut laporan dari Cointelegraph, Brewster berpendapat bahwa menyimpan cadangan kas di rekening bank tidak lagi menarik bagi bisnisnya. Sebaliknya, dia melihat Bitcoin sebagai cara yang lebih menguntungkan untuk menghasilkan pengembalian yang lebih besar, yang pada gilirannya memberikan nilai lebih baik bagi para pelanggannya.
“Bahkan, Bitcoin adalah kelas aset tersendiri,” ungkap Brewster, menyamakannya dengan “emas digital.” Dia juga menyebutkan bahwa dirinya dan rekan-rekannya tertarik dengan seluruh ruang kripto.
Baca Juga :Potensi Harga BTC di $19K Menimbulkan Ketegangan di Pasar Bitcoin
Keputusan Brewster menunjukkan tren di kalangan bisnis di seluruh Inggris yang mencari cara inovatif untuk menginvestasikan modal mereka.
“Rencana kami adalah untuk mengalokasikan ulang aset Bitcoin ke dalam perusahaan, sehingga dapat menciptakan nilai tambahan bagi para pelanggan kami dan memberikan keunggulan kompetitif yang lebih besar daripada pesaing kami” ujar Brewster dalam laporan tersebut.
Semakin banyak perusahaan yang menyadari bahwa menyimpan uang tunai di bank dapat menyebabkan terdepresiasinya nilai aset mereka di bawah inflasi yang tinggi. Situasi ekonomi Inggris dan mata uangnya, pound, telah menderita lebih parah dibandingkan dengan keadaan Uni Eropa.
Perubahan paradigma ini menggarisbawahi bagaimana bisnis mulai mencari alternatif investasi yang lebih menguntungkan, dan dengan munculnya Bitcoin sebagai salah satu opsi pilihan, dunia usaha tampaknya semakin terbuka untuk melihat potensi dari mata uang digital ini. [RH]