Baik investor kripto maupun saham, tujuan utamanya tentu memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir risiko. Berbagai strategi investasi dapat dilakukan untuk mewujudkan tujuan ini, salah satunya adalah dengan mendiversifikasi portofolio. Dengan strategi ini, investor dapat mengalokasikan dana investasi mereka ke berbagai kelas aset. Dengan menginvestasikan persentase yang bervariasi dari modal Anda di lebih dari satu aset, maka penurunan harga tidak terlalu mengurangi profitabilitas Anda.
Dengan kata lain, diversifikasi portofolio adalah strategi mengalokasikan berbagai persentase dana Anda ke aset yang berbeda untuk memaksimalkan keuntungan dan mengurangi risiko. Portofolio yang terdiversifikasi dengan baik terdiri dari aset yang cenderung berkinerja berbeda.
Mengapa Diversifikasi Portofolio Kripto Penting?
Tidak seperti mayoritas aset tradisional, pasar aset digital cukup fluktuatif. Volatilitas cenderung meningkatkan profitabilitas, namun volatilitas juga berpotensi melipatgandakan kemungkinan terjadinya kerugian. Sebagai contoj, biasanya harga Bitcoin mengalami penurunan 50% dalam hitungan hari. Nilai portofolio yang anjlok secara mendadak bukanlah hal yang mengejutkan bagi investor Bitcoin.
Baca Juga : Ripple Berkolaborasi dengan LUNU untuk mempercepat Adopsi Cryptocerrency
Untuk mengurangi tingkat eksposur risiko seperti itu, salah satu cara terbaio adalah dengan mengalokasikan dana dana investasi di berbagai kelas aset digital. Strategi investasi ini mengurangi besarnya kerugian yang terjadi pada saat tren pasar menurun. Karena Anda hanya menginvestasikan sebagian kecil dari dana Anda dalam Bitcoin dan mendistribusikan sisanya ke berbagai koin, kecil kemungkinan bahwa 50% kehancuran Bitcoin juga terjadi di koin-koin lainnya. Karena kinerja aset kripto konstituen dari portofolio yang terdiversifikasi akan mengimbangi kerugian.
Misalnya, ketika Bitcoin mengalami penurunan 50%, Ethereum, di sisi lain, mungkin hanya turun 25%. Menambahkan stablecoin ke portofolio juga semakin mengurangi risiko. Dan untungnya, token DeFi bisa mencatat kenaikan harga. Dalam jangka panjang, kinerja gabungan aset digital dalam portofolio yang terdiversifikasi dengan baik dapat mengimbangi kerugian yang ditimbulkan oleh investasi individu.
Risiko yang melekat pada Bitcoin juga ada dalam rencana investasi yang hanya berfokus pada Ethereum atau aset digital lainnya. Sehingga sangat penting untuk tidak banyak berinvestasi hanya dalam satu cryptocurrency, baik itu Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, atau salah satu dari ribuan aset digital lainnya.
Apa yang Terjadi Ketika Portofolio yang Terdiversifikasi Anjlok?
Anda mungkin bertanya-tanya, apa yang terjadi ketika semua aset dalam portofolio kripto yang terdiversifikasi jatuh karena harga cryptocurrency cenderung berkorelasi?
Dalam skenario seperti itu, Anda harus melihat sisi positifnya. Salah satu hal positifnya adalah kemungkinan terjadinya kerugian semacam itu sangat rendah. Seperti contoh sebelumnya, harga Bitcoin dan Ethereum turun. Namun, kerugian yang dialami oleh investor yang memegang kedua aset tersebut tidak setinggi kerugian yang dialami oleh individu yang hanya berinvestasi di Bitcoin. Dengan demikian, kita dapat menyebut diversifikasi portofolio kripto sebagai strategi manajemen risiko.
Selain itu, diversifikasi berfungsi sebagai strategi memaksimalkan keuntungan dalam kondisi pasar tertentu. Seperti yang terjadi saat booming DeFi tahun 2020. Selama periode ini, sektor DeFi mengungguli segmen pasar kripto lainnya. Sebaliknya, koin mapan seperti Bitcoin dan Ethereum hampir tidak membuat pergerakan apa pun. Dengan demikian, investor yang berpikir bijaksana untuk menambahkan token DeFi ke portofolio mereka telah ikut mencicipi keuntungan dari kenaikan harga token DeFi saat itu.
4 Cara Mendiversifikasi Portofolio Kripto
Saat mendiversifikasi portofolio, hal terpenting yang harus Anda perhatikan adalah korelasi harga. Berikut adalah beberapa strategi diversifikasi portofolio kripto yang bisa Anda lakukan.
- Diversifikasi dengan Klasifikasi Kripto
Metode diversifikasi ini mempertimbangkan dan mencakup berbagai jenis cryptocurrency. Beberapa jenis cryptocurrency yang bisa Anda investasikan antara lain:
- Penyimpanan Aset Nilai: Bitcoin.
- Koin Pembayaran: Bitcoin Cash dan Litecoin.
- Stablecoin: Dai dan USDC.
- Smart Contract Kripto: Ethereum dan Binance Coin.
- Token DeFi: Aave dan Compound.
- NFT: Decentraland dan Axie Infinity.
- Privacy Coin: Monero dan Dash.
Perhatikan bahwa koin yang disebutkan di atas adalah contoh dari berbagai jenis cryptocurrency, bukan saran investasi.
Tujuannya adalah agar semua kelas cryptocurrency terwakili dengan baik dalam portofolio Anda sehingga Anda selalu berada di posisi yang tepat untuk memanfaatkan lonjakan permintaan salah satu dari koin-koin tersebut.
- Diversifikasi Waktu
Metode ini juga disebut dollar-cost averaging, yaitu strategi yang melibatkan rencana investasi berbasis interval. Yang perlu Anda lakukan adalah menginvestasikan jumlah tetap pada token pilihan Anda dalam interval yang telah ditentukan. Pendekatan ini menghilangkan kebutuhan untuk mengidentifikasi waktu terbaik untuk memasuki pasar atau membeli koin.
- Diversifikasi Berdasarkan Industri
Anda juga bisa fokus pada kasus penggunaan cryptocurrency yang Anda pilih dan mengukur potensi tersebut. Pastikan Anda berinvestasi dalam daftar koin dinamis yang memberikan solusi layak untuk berbagai industri. Sehingga Anda dapat mengurangi efek buruk dari regulasi dan peristiwa yang tidak ramah kripto.
- Diversifikasi Berdasarkan Geografi
Pastikan bahwa seluruh dana Anda tidak dialokasikan untuk proyek kripto yang berbasis di wilayah atau negara yang sama. Strategi ini dapag membantu Anda mengurangi risiko kerugian akibat regulasi pemerintah di sebuah wilayah. Karena hingga saat ini, regulasi masih menjadi salah satu tantangan pasar kripto yang harus Anda perhatikan.