Kemarin (18/7/22), peretas telah membajak situs web penyedia layanan NFT PREMINT. Kemudian, dalam serangkaian tweet yang PREMINT unggah di akun Twitter resmi platform-nya, mereka memperingatkan para pengguna agar tidak mengklik tautan apa pun atau menandatangani transaksi apa pun di situs web mereka. Di samping itu, PREMINT juga mengimbau para penggunanya untuk segera mengubah kata sandi. Mereka juga disarankan untuk memastikan bahwa mereka menggunakan otentikasi dua faktor saat masuk ke akun mereka.
Untuk saat ini, tim platform tersebut meyakinkan bahwa mereka masih berupaya untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi. Selain itu, mereka juga meminta pengguna untuk memeriksa dompet mereka untuk memeriksa apakah ada transaksi yang tidak sah yang tercatat. Dan apabila mereka menemukannya, pengguna diharapkan untuk melaporkannya sesegera mungkin.
Terlebih lagi, pengguna diminta untuk mengunjungi Etherscan dan melihat riwayat dompet mereka untuk melihat apakah mereka juga terkena dampak dari peretasan tersebut. Setiap transaksi yang tidak dilakukan sendiri oleh pengguna akan muncul di riwayat dompet mereka, dan sudah jelas menjadi indikasi bahwa dompet mereka juga diretas.
Jika pengguna merasa bahwa dompet mereka telah diretas, PREMINT menyarankan mereka untuk membatalkan izin dari dompet mereka dengan mengakses revoke.cash atau etherscan.io/tokenapprovalchecker. Dalam situs tersebut, mereka hanya perlu mengklik menu ‘Revoke‘ untuk membatalkan akses ke setiap NFT yang telah disetujui oleh pelaku peretasan.
Baca Juga : Rarible.com Luncurkan Integrasi dengan Blockchain Solana
Setelah itu, pengguna diminta untuk kembali ke Etherscan setelah lisensi dicabut. Kemudian, jika bagian data di bawah log di akun mereka terdapat label “False,” maka itu berarti bahwa mereka telah berhasil mencabut persetujuan ilegal. Di samping itu, pengguna juga bisa memindahkan semua aset mereka untuk sementara waktu.
Meskipun beberapa pengguna PREMINT telah mengklaim bahwa NFT mereka dicuri dalam serangan tersebut, mereka masih belum dapat mengetahui berapa jumlah keseluruhan pengguna yang menjadi korban. Selain itu, tim PREMINT juga belum mengonfirmasi apakah mereka telah mendapatkan kembali akses ke situs web mereka.
Sumber : bitnewstoday.ru