Beberapa pihak berpikir bahwa metaverse menjadi sekumpulan ruang virtual yang saling berhubungan, sebuah world wide web yang diakses melalui VR. Narasi tersebut sebagian benar, tetapi terdapat sisi fundamental yang lebih samar dari metaverse yang akan membedakannya dari blockchain. Web3.0 akan menjadi dasar untuk metaverse. Hal ini terdiri dari aplikasi terdesentralisasi berkemampuan blockchain yang mendukung ekonomi aset dan data kripto pengguna.
Apa Hubungan Aset Kripto Blockchain dengan Metaverse?
Blockchain adalah teknologi yang mencatat transaksi secara permanen, biasanya dalam database terdesentralisasi dan publik yang disebut ledger. Sistem perekaman terdesentralisasi ini sulit untuk diretas atau dikendalikan.
Sejatinya, blockchain memungkinkan pengguna untuk memiliki barang digital di dunia virtual. Artinya, pengguna tidak hanya akan memiliki NFT di dunia nyata, tetapi juga memilikinya di dunia maya. Selain itu, metaverse tidak dibangun oleh satu grup atau perusahaan tertentu. Kelompok yang berbeda akan membangun dunia virtual berbeda di masa depan. Sehingga dunia tersebut dapat dioperasikan dan membentuk metaverse.
Baca juga Berperan Penting di Sektor Pemerintahan, Blockchain Mampu Mengatasi Masalah Pajak dan Voting
Ketika dunia virtual dapat dioperasikan, blockchain akan mengotentikasi bukti kepemiikan barang digital pengguna di kedua dunia virtual. Pada dasarnya, ketika pengguna dapat mengakses wallet kriptonya di dunia maya, ia juga akan dapat mengakses barang-barang kripto yang dimiliki.
Peran Wallet Digital dalam Metaverse
Wallet kripto pengguna akan menyimpan barang digital khusus metaverse. Di antaranya adalah avatar, animasi avatar, dekorasi virtual, dan senjata pengguna. Wallet ini berfungsi untuk membeli barang digital tradisional seperti musik, film, game, dan aplikasi. Pengguna juga dapat membeli item dunia fisik di metaverse dengan menyediakan model 3D sehingga membantu pengguna menentukan pilihan yang tepat.
Wallet kripto dapat ditautkan ke identitas dunia nyata yang dapat membantu proses transaksi yang memerlukan verifikasi hukum. Dengan begitu, pengguna tidak perlu mengingat informasi login untuk seluruh situs web yang dikunjungi. Wallet yang berkaitan dengan ID juga akan berguna untuk mengontrol akses ke area dengan batasan usia di metaverse. Lebih jauh, wallet digital dapat ditautkan ke daftar kontrak pengguna yang memungkinkannya membawa informasi jejaring sosial dari satu dunia maya ke dunia maya lainnya.
Sumber: Bigthink
