NFT memiliki karakteristik yang tak terkait dengan industri tertentu, membuatnya mampu mengubah sejumlah sektor, mulai dari hiburan hingga properti.
Namun, yang menarik adalah bagaimana pertanian dapat memanfaatkan NFT ini untuk beragam tujuan yang berujung pada efisiensi dan keterbukaan.
Di dunia pertanian, NFT bisa menjadi game changer dengan memperkenalkan transparansi, efisiensi, dan keamanan dalam mengelola rantai pasokan.
Dengan sertifikat digital yang merekam kepemilikan serta keaslian, dari lahan pertanian hingga tangan konsumen, teknologi ini mampu mendigitalisasi dan mengelola aset fisik seperti tanaman, hewan ternak, dan lahan pertanian.
Hal ini bukan hanya tentang meningkatkan transparansi, melainkan juga membuka peluang baru dalam hal pembiayaan, perdagangan, serta asuransi di sektor pertanian.
Salah satu area di mana NFT dapat memberikan kontribusi besar adalah dalam manajemen rantai pasokan. Dengan teknologi blockchain yang mendasarinya, NFT bisa memvalidasi kepemilikan dan keaslian aset, menjadikannya alat yang ideal untuk melacak produk-produk pertanian.
Teknologi NFT dan blockchain di baliknya memberikan lapisan keamanan yang tak tertandingi dalam mengkonfirmasi riwayat dan kepemilikan.
Ini bermakna bahwa informasi yang dihasilkan dari setiap langkah dalam rantai pasokan pertanian dapat diverifikasi, memberikan jaminan atas keaslian dan kualitas produk.
Sertifikat tanaman digital yang terdokumentasi dalam NFT memungkinkan para pelaku industri untuk melacak dan menelusuri jejak produk secara rinci dari proses tumbuh hingga sampai ke konsumen.
Baca Juga : Apa itu NFT DApps?
Selain mempertahankan integritas produk, pendekatan ini juga dapat membantu meminimalkan risiko produk palsu atau hasil curang dalam rantai pasokan.
Potensi inovatif ini juga membuka peluang pembiayaan yang lebih mudah diakses bagi petani. Dengan basis data yang tersistematisasi melalui NFT, mereka dapat menggunakan aset mereka sebagai jaminan untuk mendapatkan akses lebih baik ke layanan keuangan.
Adopsi NFT dalam pertanian juga menciptakan kesempatan untuk memperluas akses pasar global bagi petani, karena informasi yang transparan dan diverifikasi dapat meningkatkan kepercayaan konsumen. [RH]