Cryptocurrency atau mata uang kripto adalah bentuk mata uang digital yang memanfaatkan teknologi enkripsi untuk mengamankan dan memverifikasi transaksi serta mengontrol penciptaan unit-unit baru.
Saat ini, cryptocurrency semakin populer di seluruh dunia, terutama Bitcoin dan Ethereum. Namun, dengan semakin banyaknya pengguna, keamanan cryptocurrency menjadi semakin penting. Dalam hal ini, komputasi kuantum dan cloud memiliki perbedaan utama dalam hal keamanan.
Komputasi kuantum adalah teknologi baru yang dianggap sebagai masa depan dunia teknologi. Dalam komputasi kuantum, komputer menggunakan qubit (quantum bit) sebagai unit dasar dalam melakukan perhitungan.
Qubit memungkinkan komputer kuantum untuk melakukan perhitungan lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan komputer konvensional.
Baca Juga : Pembayaran Lintas Batas dalam Kripto: Alternatif Cepat dan Murah
Dalam konteks cryptocurrency, komputasi kuantum dapat digunakan untuk membuka kunci enkripsi dalam waktu yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan komputer konvensional.
Ini berarti bahwa meskipun transaksi cryptocurrency dilindungi dengan algoritma enkripsi yang kuat, komputer kuantum dapat dengan mudah membongkar keamanan tersebut dan mengakses dana yang diinvestasikan dalam cryptocurrency.
Di sisi lain, cloud computing adalah teknologi yang telah lama ada dan saat ini digunakan oleh banyak perusahaan besar di seluruh dunia.
Dalam cloud computing, perusahaan menggunakan jaringan internet untuk menyimpan dan mengakses data dan aplikasi melalui server yang dikelola oleh pihak ketiga.
Keuntungan dari cloud computing adalah bahwa perusahaan tidak perlu membeli perangkat keras atau infrastruktur yang mahal, tetapi dapat memanfaatkan server yang disediakan oleh pihak ketiga.
Namun, cloud computing juga memiliki risiko keamanan yang besar, terutama karena data dan aplikasi perusahaan disimpan pada server pihak ketiga, yang dapat mengakses data tersebut dan potensial untuk dicuri oleh hacker.
Dalam hal cryptocurrency, cloud computing dapat digunakan untuk menyimpan data dan aplikasi cryptocurrency, yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dana mereka dari berbagai lokasi dan perangkat.
Namun, keamanan cryptocurrency di cloud computing sangat bergantung pada keamanan server yang digunakan oleh pihak ketiga. Jika server tersebut diretas atau disusupi, maka data dan dana cryptocurrency pengguna dapat dicuri oleh hacker.
Sumber : cointelegraph.com