Headlines

Pertukaran Kripto Teratas Mendukung Airdrop Flare Network (FLR)

illust - Pertukaran Kripto Teratas Mendukung Airdrop Flare Network (FLR)

Pertukaran cryptocurrency terbesar di dunia akhirnya telah mendapatkan dukungan dari FLR, setelah menunggu hampir dua tahun. Jutaan pengguna yang memenuhi syarat dari platform terkenal lainnya, termasuk Bithumb, UpBit, Kucoin, dan BitBank juga ikut berpartisipasi dalam Acara Token Distribution Event (TDE), kecuali Binance, OKX, dan Kraken.

illust - Pertukaran Kripto Teratas Mendukung Airdrop Flare Network (FLR)
Sumber Asset: Business man created by giggsy25 – www.freepik.com

Selama proses distribusi perdana 15% token FLR yang pertama didistribusikan ke penerima airdrop sebelumnya. Sisa 85% token, atau 4,279B FLR, kemudian akan didistribusikan selama 36 pembayaran bulanan berikutnya. 

Distribusi akan mengikuti jadwal karena tim di balik solusi layer-1 yang inovatif ingin memberikan insentif yang kuat untuk partisipasi jaringan yang membawa nilai dan kegunaan.

Flare Network adalah teknologi blockchain canggih yang bertujuan untuk meningkatkan fungsionalitas Ethereum Virtual Machine (EVM). Proyek ini pada dasarnya ingin menghadirkan kemampuan DeFi ke protokol lain seperti Ripple dan Litecoin.

Baca Juga : Jaringan Solana Tetap Berfungsi Meskipun RPC Publik Foundation Sedang Offline

Selain itu, Token Flare akan dapat menambah nilai pada jaringan dan mata uang, yang menyediakan fungsionalitas terkait dengan tata kelola protokol, agunan, dan data melalui oracle on-chain.

CEO & Co-founder Flare, Hugo Philion berkata: “Agar industri blockchain berkembang, kami membutuhkan aplikasi terdesentralisasi yang lebih berguna. Dalam hal ini Flare mampu mengatasinya melalui data, bukan hanya harga tetapi detail transaksi, Web2, dll., sehingga pengembang dapat membuat aplikasi yang bisa menyediakan lebih banyak utilitas untuk kelompok pengguna yang lebih besar.”

Hugo melanjutkan, “Tujuan Flare adalah untuk memungkinkan pengembang membuat aplikasi yang dapat mengakses lebih banyak data dengan aman. Hal ini dapat memicu tindakan smart contract Flare dengan pembayaran yang dilakukan di rantai lain, atau dengan input dari API internet/web2. 

Adapun kontrak pintar yang disebut Flare State Connector yang memungkinkan siapa saja untuk meminta data dari sumber di luar jaringan Flare. Untuk menyediakan kelas data yang kuat di jaringan dan mendorong pengembangan lebih banyak solusi dengan cara yang terdesentralisasi.

Sumber : financefeeds.com