Perusahaan kripto kembali runtuh, akibat efek domino dari keruntuhan bursa kripto FTX yang mewabah ke seluruh industri kripto. Dan kini, BlockFi secara resmi menyatakan telah mengajukan kebangkrutan perusahaannya.

Perusahaan lender kripto BlockFi merupakan salah satu dari segelintir perusahaan yang ditebus FTX dalam beberapa bulan terakhir, dan prospeknya semakin memburuk ketika FTX bangkrut.
Kurang lebih dua minggu yang lalu, FTX yang merupakan raksasa kripto mengajukan kebangkrutan. Sebagai informasi, bursa FTX didirikan oleh Sam Bankman-Fried dengan misi untuk membawa orang awam ke dunia mata uang virtual.
Sejak saat itu, industri kripto, Wall Street, dan bahkan regulator federal telah memperkirakan domino berikutnya akan terjadi. Kemudian, muncul pertanyaan apakah akhir dari industri kripto sudah terlihat atau apakah stabilitas keuangan yang lebih luas sedang terancam.
Baca Juga : Platform Pemberi Pinjaman Kripto BlockFi Berpotensi Bangkrut
BlockFi telah menghentikan penarikan dan meminta penggunanya untuk tidak melakukan setoran apa pun. Perusahaan mengatakan pada hari Senin (28/11/2022) bahwa aktivitas di platformnya “dihentikan sementara”.
Salah satu dari tiga lembaga pemeringkat utama negara itu, Fitch Ratings, mengatakan bahwa berita pengajuan kebangkrutan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran bagi industri.
Langkah restrukturisasi BlockFi membuat risiko efek yang “signifikan” dalam “ekosistem kripto”, serta potensi kekurangan dalam cara perusahaan mengelola risiko, kata Monsur Husain, direktur senior di agensi tersebut.
Blockfi Memiliki Hubungan Dekat dengan FTX dan Pengawas Regulator
Hampir setiap area industri mengalami “crypto winter” tahun ini. Harga bitcoin, mata uang virtual paling terkenal, tercatat telah anjlok tajam hingga 65%.
Tetapi, BlockFi sangat berisiko runtuh dalam beberapa hari terakhir ini karena memiliki “eksposur yang signifikan terhadap FTX dan entitas perusahaan terkait,” sebagaimana salah satu pendiri perusahaan, CEO Zac Prince dan COO Flori Marquez, memasukkannya ke dalam surat yang ditujukan kepada para penggunanya dua minggu lalu.
“Kami sangat sedih melihat kehancuran yang melanda industri yang kami cintai dan percayai, yang mencakup hidup banyak orang,” tulis mereka.
Selama musim panas, FTX setuju untuk memberikan BlockFi fasilitas kredit bergulir senilai $400 juta, untuk digunakan sebagai ‘backstop’, dengan imbalan opsi untuk membeli perusahaan sebanyak $240 juta.
“Akhirnya, kami menemukan mitra hebat di FTX US, yang memiliki komitmen yang sama dengan klien kami,” kata Prince dan Marquez saat itu.
BlockFi mengeluh akan kesulitannya pada “volatilitas pasar kripto” dan penurunan pasar yang semakin buruk.
Di sisi lain, hal buruk juga menimpa platform pinjaman kripto lainnya, Celcius, yang mengajukan kebangkrutan pada bulan Juni lalu. Sementara itu, BlockFi mengatakan tidak memiliki eksposur langsung ke pesaingnya, karena adanya peningkatan penarikan pelanggan.
Tak lama kemudian, BlockFi terpaksa harus menelan ‘pil pahit’ dengan kerugian sekitar $80 juta ketika hedge fund kripto Three Arrows Capital runtuh. Imbasnya, pada bulan Juni, BlockFi mengumumkan akan memangkas stafnya sekitar 20%.
Sumber : www.kmuw.org