Perusahaan perbankan internasional sedang menggarap proyek DeFi (decentralized finance). ING (Internationale Nederlanden Groep), salah satu perusahaan perbankan mutinasional Belanda, telah memulai bekerja sama dengan pihak otoritas keuangan Belanda dalam memanfaatkan kuangan terdesentralisasi.
Pada pertemuan Singapore Fintech Festival (09/11/21), Chief Innovation Officer dari perusahaan perbankan ING Annerie Vreugdenhil menyampaikan proyek DeFi garapan perusahaan ING dengan beberapa otoritas keuangan Belanda. Seperti yang dilaporkan media massa pekan lalu, pihak Monetary Authority of Singapore tidak berencana untuk melarang peredaran Bitcoin. Selain itu, pemimpin bank sentral Singapura pula menunjukkan keterbukaan terhadap invonasi stablecoin.
Baca juga Coinchange sebagai Platform Investasi DeFi Generasi Baru: Aman dan Teregulasi
Annerie Vreugdenhil mengungkapkan bahwa perusahaan ING telah bekerja sama dengan pihak-pihak ‘sandbox’ yang memiliki regulator. Vreugdenhil pula melengkapi bahwa saat ini ING telah memiliki inisiatif DeFi pada pinjaman peer-to-peer dan ING sudah bekerja sama dengan regulator untuk menggarap proyek pinjaman tersebut.
CIO ING tersebut pula menjelaskan bahwa ING memiliki rencana untuk menguji proyek lending tersebut dengan menggunakan ‘sandbox’ Athority of the Financial Market (AFM). ‘Sandbox’ AFM adalah gerbang peraturan Belanda untuk produk keuangan inovatif. AFM ini memungkinkan bisnis baru untuk berinovasi di suatu industri tanpa beban lainnya dari pihak berwenang.
Seorang juru bicara ING kemudian menyatakan bahwa belum ada proposisi konkret yang dikembangkan untuk regulator. Namun, bank ING telah mengkonfirmasi bahwa Bitcoin dan cryptocurrency ‘volatile‘ lainnya tidak akan kompatibel dengan proyek tersebut.
Selain itu, ia mengutarakan bahwa ING tertarik pada para pengguna menciptakan pinjaman peer-to-peer atau membuka kemampuan pinjaman dengan berbagai jenis jaminan. Oleh karena itu, ING mempertimbangkan menggunakan cara lain untuk proyek pinjaman tersebut daripada dengan Bitcoin.
Membahas whitepaper ING keluaran awal tahun ini. Protokol peminjaman seperti Aave memungkinkan pengguna untuk meminjam cryptocurrency (seperti stablecoin) dengan mengedepankan kripto sebagai jaminan. Namun, pinjaman ini biasanya harus dijaminkan secara berlebihan jika berurusan dengan Wrapped Bitcoin (WBTC) atau Ethereum (ETH) untuk memberikan bantalan terhadap perubahan harga yang tiba-tiba.
ING menyebutkan Aave dalam whitepaper mereka yang diterbitkan, ING memuji Aave karena efisiensi dan tanpa batas. Namun, bank juga mengkritik protokol karena tidak mengizinkan penciptaan uang baru untuk membiayai pengusaha dan perusahaan. Lebih jauh, ING mengakui bahwa mengikat aset riil ke ekosistem DeFi tetap menjadi tantangan.
Sumber: https://cryptopotato.com/financial-services-giant-ing-is-working-on-a-defi-lending-project/