Adobe, IBM, Nvidia, dan lima perusahaan lainnya telah menyatakan komitmennya secara sukarela terhadap upaya kecerdasan buatan (AI) yang digagas oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Salah satu aspek utama dari komitmen ini adalah pemberian watermark pada konten yang dihasilkan oleh AI.
Pengumuman penting ini dikeluarkan oleh Gedung Putih pada tanggal 12 September, yang menegaskan komitmen pemerintah dalam menghadapi era AI yang semakin maju.
Kepala Staf Gedung Putih, Jeff Zients, dalam pernyataannya menekankan pentingnya memanfaatkan keunggulan AI, mengidentifikasi dan mengurangi risiko yang terkait, serta mengambil tindakan cepat dalam mengatur penggunaan teknologi ini.
Ia menyatakan, “Kami berkolaborasi dengan sektor swasta dan memobilisasi semua sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan ini.”
Bukan hanya perusahaan teknologi ternama seperti Adobe, IBM, dan Nvidia yang mendukung komitmen ini, tetapi juga perusahaan-perusahaan seperti Palantir, Stability, Salesforce, Scale AI, dan Cohere, yang telah bergabung dalam upaya bersama untuk mengarahkan perkembangan AI ke arah yang bermanfaat dan etis.
Komitmen awal ini pertama kali diumumkan pada bulan Juli dengan tujuan utama untuk mencegah penyalahgunaan potensi AI untuk tujuan yang merugikan.
Baca juga: Video Joe Biden Picu Spekulasi Dukung Bitcoin
Google, OpenAI, dan Microsoft, yang juga merupakan mitra dari OpenAI, telah memberikan dukungan mereka terhadap komitmen ini pada waktu yang sama.
Meskipun komitmen ini dianggap sebagai langkah awal yang positif, masih terdapat banyak diskusi di Kongres Amerika Serikat mengenai kemungkinan undang-undang AI yang lebih konkret.
Sementara itu, Gedung Putih tetap aktif dalam mengembangkan perintah eksekutif yang terkait dengan AI, sebagai bagian dari upayanya untuk mengatur dan memandu perkembangan teknologi ini secara lebih efektif. [RH]
