Solana, sebuah platform blockchain yang bersaing dengan Ethereum, telah mengalami lonjakan harga token aslinya, SOL, mencapai USD 32 atau sekitar Rp 509.142 minggu ini. Hal ini terjadi karena pasar kripto secara keseluruhan mengalami penguatan.
Menurut VanEck, perusahaan manajemen aset, mereka memperkirakan bahwa harga SOL Coin bisa naik lebih tinggi di masa depan. Mereka memberikan perkiraan yang bervariasi, mulai dari USD 9,81 atau sekitar Rp 156.083 yang lebih konservatif hingga USD 3.211 atau sekitar Rp 51 juta yang lebih ambisius pada tahun 2030.
Jika perkiraan ini benar, maka SOLana dapat mengalami lonjakan harga sebesar 10.600 persen dalam beberapa tahun ke depan. Ada juga potensi bahwa Solana bisa menjadi blockchain pertama yang mampu menampung aplikasi dengan lebih dari 100 juta pengguna.
Lebih lanjut, laporan tersebut menyebutkan bahwa Solana memiliki potensi untuk mengejar Ethereum di masa depan.
VanEck telah lama terlibat di dunia mata uang kripto dan telah mengajukan permohonan untuk dana yang diperdagangkan di bursa Bitcoin ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga : Meme Kripto Melesat Berkat Berita ETF Bitcoin
Namun, perlu diingat bahwa ada potensi untuk penurunan harga SOL. Indeks pergerakan arah harian menunjukkan peningkatan pertahanan, yang berarti pembeli harus bertindak kuat untuk menjaga keuntungan yang telah tercapai.
Jika kenaikan harga gagal, SOL dapat turun di bawah USD 30 atau sekitar Rp 477.321. Pedagang yang mempertimbangkan posisi short untuk SOL mungkin ingin mempertimbangkan untuk menjual, terutama karena indikator teknikal menunjukkan potensi penurunan harga.[DS]