Headlines

Platform Polygon ID Berupaya Meningkatkan Kemandirian dan Privasi di Ruang Web3

Illust : Platform Polygon ID Berupaya Meningkatkan Kemandirian dan Privasi di Ruang Web3

Polygon baru-baru ini mengumumkan pembentukan Polygon ID, sebuah platform identitas yang dirancang untuk melengkapi sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan aplikasi terdesentralisasi (DApp) dengan memberikan privasi dan kemandirian kepada pengguna Web3.

Polygon ID diakui sebagai platform identitas pertama yang mengadopsi teknologi zero-knowledge (ZK) berbasis kriptografi. Platform tersebut akan menggunakan toolkit Circom ZK Iden3, termasuk kriptografi zk-SNARK untuk pembuatan dan protokol zk-Proof Request Language untuk memverifikasi keaslian klaim.

Pengguna platform dapat memberikan bukti identitas mereka ketika terlibat dalam aktivitas seperti pre sale token, token airdrops, transaksi DEX, atau mereka yang menerapkan persyaratan KYC yang ketat.

Polygon ID juga memungkinkan use case dapat berkembang di luar sektor DeFi, di antaranya industri metavese, gamify, dan NFT. Selain itu, keaslian aset diverifikasi melalui on-chain.

Tim pengembang Polygon ID mengharapkan bahwa platform terbaru ini dapat diperkenalkan secara publik pada kuartal kedua 2022, termasuk fitur-fitur terbaru seperti Claims Issuance, Private Authentication, zk-Proof Generation, dan Verification.

Pada November 2021, Polygon telah melalukan berbagai upaya untuk memperluas pengembangan teknologi ZK dengan menyediakan dana sebesar $1 miliar untuk teknologi tersebut. Jumlah itu mencakup 250 juta $MATIC untuk perusahaan rintisan Mir.

Baca juga Ukraina Meluncurkan Museum Perang NFT di Ethereum dan Polygon

Rafal Nazarkiewicz, manajer produk di Polygon Hermez dan Polygon ID, berbagi wawasan eksklusif tentang teknis dan manfaat teknologi untuk pendukung dan konsumen blockchain.

“Identitas adalah hal mendasar bagi banyak kasus penggunaan dalam inklusi digital dan hak untuk diakui. Dalam ruang Web3, identitas seharusnya bersifat pribadi secara default dan terdesentralisasi,” jelas Nazarkiewicz. Ia menegaskan bahwa menggunakan Polygon ID, para pengguna tidak perlu mengkhawatirkan informasi pribadi mereka bocor karena setiap data disimpan secara on-chain, Polygon ID hanya memerlukan bukti validitasnya.

Nazarkiewicz mengungkapkan bahwa use case sistem identifikasi tidak sepenuhnya terbatas pada aktivitas on-chain, tetapi juga dapat digunakan dalam interaksi perjanjian kontrak tradisional.

“Interaksi perjanjian kontrak tradisional itu seperti kepemilikan legal untuk usulan transfer aset sekuritas, kekayaan intelektual, dan sertifikat tanah,” kata Nazarkiewicz dalam sebuah wawancara bersama Cointelegraph.

Sumber: Cointelegraph