Headlines

Pluang Berhasil Mengumpulkan $55 Miliar untuk Melayani Penduduk Indonesia pada Aset Kripto

Illust : Pluang Berhasil Mengumpulkan $55 Miliar untuk Melayani Penduduk Indonesia pada Aset Kripto

Pluang, aplikasi investasi terbesar di Indonesia, telah menuntaskan putaran pendanaan sebesar $55 juta yang dipimpin oleh Accel pekan lalu. Sejumlah investor besar lainnya berpartisipasi dalam pendanaan terbaru ini, termasuk Monzo Sujata Bhatia, pendiri Axie Infinity Aleksander Leonard Larsen dan Jeffrey Zirlin, The Chainsmokers pula bergabung memeriahkan ini.

Pendanaan terbaru ini bertepatan pada momentum penting kemajuan Pluang di Asia Tenggara. Sebelum ini, Pluang berhasil mengumpulkan $6 miliar dari berbagai investor tahun lalu. Menurut Ethan Choi dari Accel, Choi mengatakan bahwa Pluang berhasil mengumpulkan dana hingga miliaran dolar ini hanyalah tahap awal mereka sebagai perusahaan fintech di Asia Tenggara.

Baca juga Kerja Sama Telkom University dan Tokocrypto dalam Membangun Pusat Inovasi Blockchain

Aplikasi investasi ini didirikan oleh Claudia Kolonas dan Richard Chua setelah bertemu di Harvard. Sejak saat itu, Pluang memulai dengan menawarkan emas sebagai aset perdagangan dan kemudian berkembang menjadi indeks, reksa dana, dan kripto.

Ethan Choi menyampaikan bahwa Pluang memasuki ruang kripto termasuk unik karena fintech ini memulai karir mereka di emas. “Investor emas 16 kali lebih banyak daripada ekuitas di Indonesia dan ada 80 juta investor emas di negara tersebuat. Mereka menggunakan emas sebagai pintu masuk untuk agar orang-orang terbiasa membeli aset dan berinvestasi secara daring,” jelas Choi.

Pendiri Pluang mengutarakan bahwa tujuan aplikasi investasi ini adalah meningkatkan akses masyarakat Indonesia ke alat investasi keuangan, sehingga mereka dapat berpartisipasi di pasar untuk menciptakan kebebasan finansial. Pluang saat ini hanya menawarkan akses ke saham yang diperdagangkan di pasar saham Amerika Serikat, tetapi Kolonas mengatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk memperkenalkan ETF (reksa dana) dan saham kepada penduduk Indonesia. Tujuan pengenalan tersebut pula akan memandu strategi akuisisi Pluang di Indonesia.

Seiring dengan kemajuan pasar saham tradisional, Pluang pula ingin membangun penawaran produk kripto luncuran mereka untuk memanfaatkan minat yang meningkat pada aset digital di Indonesia.

“Ketika Pluang meluncurkan perdagangan aset digital, kami ingin mengenalkan aset kripto dan mengajak penduduk Indonesia terjun ke sektor ini,” jelas Kolanas. Ia mengungkapkan bahwa setidaknya ada 10 juta pemegang kripto di Indonesia, angka itu lebih besar dari pemain saham.

Pluang menawarkan pendekatan platform tertutup, yaitu Pluang akan menahan kemampuan bagi pengguna untuk menarik kripto mereka dari aplikasi. Pendekatan ini mirip dengan aplikasi Revolut. Salah satu pendiri Pluang, Ricard Chua, mengatakan bahwa dukungan untuk NFT, DeFi, dan dompet kripto sedang dalam proses karena Pluang mencoba meniru fitur khas bursa kripto.

Sumber: https://www.theblockcrypto.com/post/130014/pluang-raise