Headlines

Politisi AS Menyalahkan Kripto Kembali Setelah Penangkapan SBF

illust - Politisi AS Menyalahkan Kripto Kembali Setelah Penangkapan SBF

Penangkapan mantan CEO FTX Sam Bankman-Fried  oleh otoritas Bahama menjadi isyarat bagi kelompok anti kripto untuk memprovokasi ke orang orang mengenai bahaya cryptocurrency. Sementara beberapa pemimpin politik menyalahkan manajemen kripto atas dugaan penipuan SBF, sedangkan pihak yang lain merasa tidak ada gunanya menyalahkan seluruh industri kripto atas kesalahan satu orang.

illust - Politisi AS Menyalahkan Kripto Kembali Setelah Penangkapan SBF
Sumber Asset: Us elections concept created by freepik – www.freepik.com

Selama mendengar pernyataan FTX di  House Financial Services Committee, Anggota Kongres Brad Sherman tidak melihat perbedaan antara SBF dan industri yang pernah memiliki kapitalisasi pasar $2 triliun ,  dengan menyatakan :

“Yang saya takutkan adalah kita melihat Sam Bankman-Fried sebagai satu ular besar di Taman Eden kripto. Padahal faktanya adalah kripto sendiri lah yang sebenarnya ular”.

Dia mengatakan bahwa cryptocurrency dan NFT dibeli dengan harapan bisa menjualnya kembali dengan harga lebih tinggi.

Baca Juga : Reaksi orang-orang di Twitter meledak karena berita penangkapan Sam Bankman-Fried

Dia juga melihat bagaimana pengusaha seperti “Sam Bankman-Fried akan memberi tahu kita bahwa ada pasar yang sangat buruk dalam kebangkrutan” dan berpendapat bahwa kripto merupakan upaya dalam menghindari pajak.

Di sisi lain, Anggota Kongres Tom Emmer tidak mengaitkan jatuhnya FTX dengan institusi cryptocurrency ketika berbicara di persidangan. Sebaliknya, Emmer berpendapat bahwa justru teknologi blockchain membantu komunitas kripto mengungkap perbedaan dalam Token FTX, yang akhirnya menyebabkan penangkapan SBF.

Informasi yang disimpan melalui blockchain publik justru akan membantu penegakan hukum dalam menggali kejahatan yang mungkin terjadi, menurut Emmer, menambahkan:

“Saya mendorong rekan rekan sekalian untuk memahami penipuan Sam Bankman-Fried yang mana merupakan kegagalan sentralisasi, kegagalan etika bisnis, dan kejahatan. Tertapi bukan kegagalan teknologi.”

Sementara kelompok penentang mencoba untuk mengaitkan tindakan SBF dengan ide kripto dan blockchain, sehingga kasus desentralisasi tumbuh lebih kuat. Perkembangan kripto berbasis blockchain publik tidak hanya mempengaruhi penelusurannya tetapi juga dapat membantu otoritas dengan inisiatif anti pencucian uang.

Sumber : cointelegraph.com