Tanggal (22/7/2023) menjadi momen penuh ketegangan bagi para pelaku pasar Bitcoin. Harga BTC mengalami goncangan serius dan menurun hingga $29.640 sebelum mengalami pemulihan tepat waktu untuk penutupan harian.
Namun, kekhawatiran masih menghantui mereka, karena ada indikasi bahwa hal yang lebih buruk bisa terjadi. Data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView menunjukkan bahwa BTC berada di bawah resistensi intraday sebesar $30.000.
Rekan trader dan analis Nebraskan Gooner bahkan mengakui bahwa aksi penurunan harga BTC “tampaknya mungkin,” terutama karena BTC/USD telah keluar dari kisaran sempit yang diperdagangkan selama sebulan terakhir.
Below range for a couple days now…
Downside seems likely. pic.twitter.com/c59Z01kJpK
— Nebraskangooner (@Nebraskangooner) July 22, 2023
“Saya berharap ada pergerakan signifikan pada $BTC minggu depan. Hambatan berada di kisaran 31-32k, sementara dukungan ada di level 29k” tambah Gooner seperti yang dilansir oleh Cointelegraph.
Baca Juga : Dompet Bitcoin Terbangun Setelah 11 Tahun Tertidur, Transfer Lebih Dari $30 Juta
Meskipun beberapa pelaku pasar sudah siap menghadapi volatilitas yang akan datang, sebagian lainnya tidak tertarik pada arah akhir Bitcoin. Bagi mereka, pertanyaannya adalah apakah Bitcoin akan berhasil menembus level pengujian dari awal tahun atau malah terus turun.
Prediksi turunnya harga Bitcoin hingga $19.000 dalam beberapa hari mendatang menciptakan ketidakpastian dan kecemasan di antara para investor. Di tengah situasi ini, pasar Bitcoin harus menghadapi tantangan untuk mencari stabilitas dan meredam ketakutan yang merambat di kalangan para pelaku industri kripto.
Volatilitas pasar Bitcoin terus meningkat, dan analis memperkirakan bahwa situasi ini bisa berlanjut dalam waktu dekat. Para trader dan investor Bitcoin dihadapkan pada tantangan untuk memahami dan mengantisipasi pergerakan harga yang tidak menentu. [RH]
