Sebuah laporan baru-baru ini yang diterbitkan oleh analis The Market Report dari Cointelegraph, Marcel Pechman, menghadirkan pandangan yang berbeda mengenai prediksi harga Bitcoin.
Laporan tersebut menyoroti prediksi bank Standard Chartered yang memperkirakan harga Bitcoin mencapai $120.000 berdasarkan dampak halving, dengan peningkatan profitabilitas penambang yang mengurangi pasokan BTC bersih.
Namun, Pechman tidak sependapat dengan analisis tersebut. Dia menyoroti bahwa kesulitan penambangan terus meningkat seiring waktu, dan berita mengenai investasi Riot Platform pada peralatan ASIC baru juga mengindikasikan hal tersebut.
Faktanya, tingkat kesulitan penambangan telah meningkat sebesar 73% dalam 12 bulan terakhir, sedangkan harga Bitcoin hanya naik sebesar 58%.
Pechman juga meragukan prediksi harga Bitcoin senilai $50.000 akhir tahun, mengingat peluang kecilnya persetujuan spot Bitcoin exchange-traded fund (ETF) pada saat itu.
Baca Juga :Jaringan Pi vs. Jaringan Bitcoin, Siapa juara?
Namun, dia mencatat bahwa jika ETF disetujui dalam enam bulan mendatang, aliran masuk potensial sebesar $5 miliar dapat memberikan dorongan signifikan pada harga Bitcoin, mendorongnya melampaui angka $70.000.
Di sisi lain, analis dari Bloomberg memiliki pandangan yang lebih optimis. Mereka memperkirakan peluang yang lebih tinggi lagi, sebesar 50%, untuk kenaikan harga Bitcoin yang signifikan.
Pandangan ini menunjukkan bahwa dunia keuangan terus berdebat mengenai masa depan dan potensi pertumbuhan mata uang kripto paling populer di dunia ini. [RH]