Pada hari Selasa (4/7/2023), India menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) secara virtual.
KTT tersebut dihadiri oleh Presiden Iran, Ebrahim Raisi, yang memberikan penekanan penting pada perlunya de-dolarisasi dalam pidatonya di KTT virtual ke-23 Dewan Kepala Negara Organisasi Kerjasama Shanghai.
Iran resmi menjadi anggota tetap baru SCO dalam KTT tersebut yang diselenggarakan oleh India di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.
Presiden Iran, dalam pidatonya di KTT, menekankan pentingnya membangun tatanan dunia yang lebih adil, di mana dolar AS tidak lagi menjadi mata uang yang dominan.
“Kekuatan hegemonik Barat, dengan menggunakan paksaan dan sanksi ekonomi, telah membahayakan keamanan dan kemakmuran ekonomi serta prinsip-prinsip perdagangan yang adil di dunia,” kata Raisi seperti dikutip oleh Tehran Times.
Raisi menyampaikan keyakinannya bahwa de-dolarisasi dapat membantu mengurangi ketergantungan terhadap mata uang tersebut dan mempromosikan kerjasama ekonomi yang lebih seimbang dan adil di antara anggota SCO.
Baca Juga :Regulasi AS semakin Tak Jelas, Perusahaan Crypto tak akan meninggalkan AS
“Organisasi Kerja Sama Shanghai, yang merupakan simbol dari ‘keluarga besar peradaban’ ini, kini berdiri dalam posisi yang dapat membangun cakrawala baru konvergensi regional dan kerja sama pembangunan keamanan.” tambahnya pada kesempatan tersebut.
Pendekatan ini mencerminkan kekhawatiran Iran terhadap dominasi dolar AS dalam perdagangan internasional dan sanksi ekonomi yang telah memberikan dampak negatif terhadap perekonomian negara tersebut.
KTT SCO menjadi platform yang penting bagi negara-negara anggotanya untuk membahas isu-isu ekonomi dan keamanan regional.
Pemikiran Presiden Iran ini diharapkan akan merangsang diskusi lebih lanjut tentang peran mata uang dalam perdagangan internasional dan upaya kolektif untuk mencapai keadilan ekonomi di kawasan SCO. [RH]
