Dalam sebuah acara pleno yang diselenggarakan pada hari Kamis, Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengungkapkan pandangannya mengenai sistem keuangan global yang selama ini didominasi oleh dolar AS. Putin menekankan bahwa sistem tersebut tengah mengalami kemerosotan secara perlahan namun pasti.
“ Sistem Bretton Woods sudah ketinggalan jaman,” kata Putin
Pendapat Putin ini sejalan dengan pandangan para ahli Barat yang juga semakin meragukan stabilitas sistem keuangan global yang berbasis dolar AS. Meskipun banyak yang mengkritiknya, Putin meyakini bahwa pemikiran ini bukanlah hal yang dipegangnya sendirian.
“Sistem Bretton Woods ini diciptakan berdasarkan dolar, namun perlahan-lahan runtuh. Bagaimanapun, suatu mata uang merupakan turunan dari kekuatan perekonomian negara yang mengeluarkan mata uang tersebut,” tambahnya.
Lebih lanjut, Putin menyoroti peran negara-negara BRICS dalam menentukan paritas daya beli, yang semakin meningkat dibandingkan dengan negara-negara anggota G7. Hal ini terutama dipengaruhi oleh masuknya anggota-anggota baru ke dalam organisasi BRICS.
Beberapa waktu lalu, blok ekonomi BRICS memutuskan untuk memperluas anggotanya dengan mengakomodasi negara-negara seperti Argentina, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA). Langkah ini memperkuat posisi BRICS sebagai kekuatan ekonomi global yang semakin berpengaruh.
“pentingnya mendorong penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan internasional dan transaksi keuangan.” tegas Putin.
Dalam KTT BRICS bulan Agustus yang lalu, para pemimpin dari Brazil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan secara bersama-sama menegaskan pentingnya menggalakkan penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan internasional dan transaksi keuangan.
Baca Juga : Pengkritik Kripto Mengatakan : Kripto Akan Menjadi Nol
Hal ini mencerminkan upaya BRICS untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS dan menciptakan lebih banyak alternatif dalam sistem keuangan global.
Pernyataan Putin ini menjadi salah satu bagian dari narasi yang semakin kuat mengenai pergeseran dalam lanskap keuangan global, di mana dolar AS tidak lagi mendominasi sepenuhnya, dan negara-negara BRICS muncul sebagai pemain penting yang turut menentukan arahnya. [RH]
