Jika kita membahas tentang blockchain dan cryptocurrency, maka kita tidak akan terlepas dari mekanisme konsensus, yaitu komponen terpenting di teknologi blockchain. Ada berbagai jenis mekanisme konsensus dengan berbagai kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Selain algoritme konsensus Proof of Work (PoS), Proof of Stake (PoS) adalah yang paling banyak digunakan oleh blockchain dan proyek kripto populer.
PoS dirancang untuk menjadi solusi masalah pengeluaran energi PoW. Itu adalah salah satu alasan mengapa Ethereum 2.0 akan menggunakan mekanisme konsensus ini. Lebih lanjut, berikut adalah beberapa hal yang harus Anda tahu tentang Proof of Stake (PoS).
1. Apa Itu Proof of Stake (PoS)?
Proof of Stake (PoS) adalah jenis mekanisme konsensus yang digunakan untuk memvalidasi transaksi cryptocurrency di blockchain. Metode ini merupakan alternatif dari Proof of Work (PoW), mekanisme konsensus pertama yang dikembangkan untuk memvalidasi transaksi di blockchain dan menambahkan blok baru.
Dengan Proof of Stake (PoS), validator memvalidasi transaksi blok berdasarkan jumlah koin yang dipertaruhkan yang disebut dengan “staking.” Dengan cara ini, maka validator tidak membutuhkan peralatan mahal yang digunakan penambang di algoritme konsensus PoW. Selain itu, PoS tidak menghabiskan energi sebanyak PoW, sehingga algoritme ini lebih ramah lingkungan.
2. Tujuan Proof of Stake (PoS)
Proof of Stake (PoS) dirancang untuk mengurangi skalabilitas dan masalah kelestarian lingkungan seputar protokol Proof of Work (PoW). PoW adalah pendekatan kompetitif untuk memverifikasi transaksi, yang secara alami mendorong para penambang untuk mencari cara untuk mendapatkan keuntungan, terutama karena nilai moneter terlibat.
Salah satu proyek kripto yang menggunakan PoW adalah sang pionir kripto – Bitcoin. Penambang Bitcoin mendapatkan Bitcoin dengan memverifikasi transaksi dan blok. Namun, mereka membayar biaya operasional mereka seperti listrik dan sewa dengan mata uang fiat. Jumlah energi yang dibutuhkan untuk menambang kripto dengan PoW sangat mempengaruhi dinamika pasar harga dan profitabilitas. Selain itu, pernambangan PoW menggunakan energi sebanyak negara kecil, sangat tidak ramah lingkungan.
Mekanisme PoS berusaha untuk memecahkan masalah ini dengan secara efektif menggantikan staking untuk daya komputasi, di mana kemampuan penambangan individu diacak oleh jaringan. Sehingga ada pengurangan drastis dalam konsumsi energi karena penambang tidak bisa lagi mengandalkan farms besar perangkat keras untuk mendapatkan keuntungan.
3. Cara Kerja Proof of Stake (PoS)
Proof of Stake (PoS) memungkinkan pemilik cryptocurrency untuk staking koin dan membuat node validator mereka sendiri yang disebut dengan staking. Staking adalah saat validator men-stake koin mereka dengan mengunci koin yang digunakan untuk memverifikasi transaksi. Koin yang terkunci tidak dapat dijual atau dipertukarkan sampai batas waktu tertentu.
Ketika sebuah blok transaksi siap untuk diproses, protokol Proof of Stake (PoS) akan memilih node validator untuk meninjau blok tersebut. Validator memeriksa apakah transaksi di blok itu akurat. Jika demikian, mereka menambahkan blok ke blockchain dan menerima hadiah crypto atas kontribusi mereka. Namun, jika validator mengusulkan untuk menambahkan blok dengan informasi yang tidak akurat, mereka kehilangan sebagian dari kepemilikan mereka sebagai penalti.
4. Keamanan Proof of Stake (PoS)
Poof of Stake (PoS) pernah diragukan pada saat awal digunakan. Keraguan para penggiat blockchain dan kripto yaitu terkait dengan keamanan konsensus ini, karena blockchain yang menggunakan PoS dapat diretas oleh individu atau kelompok yang memiliki 51% dari kripto yang di-staking. Namun sesungguhnya itulah kelebihan PoS, karena kemungkinan memiliki 51% cryptocurrency yang di-staking hampir mustahil.
Tidak hanya sangat mahal untuk memiliki 51% dari cryptocurrency yang di-staking, mata uang yang di-staking adalah jaminan untuk hak istimewa untuk “menambang.” Penambang yang mencoba mengembalikan blok melalui serangan 51% akan kehilangan semua koin yang di-staking. Cara ini menciptakan insentif bagi penambang untuk bertindak dengan itikad baik untuk kepentingan seluruh ekosistem di jaringan.
Sebagian besar fitur keamanan PoS lainnya tidak diungkapkan, karena ini dapat menciptakan peluang untuk menghindari tindakan keamanan. Namun, sebagian besar sistem PoS memiliki fitur keamanan ekstra yang menambah keamanan blockchain.
5. Perbedaan Proof of Stake (PoS) dan Proof of Work (PoW)
Proof of Stake (PoS) diciptakan untuk menjadi solusi untuk beberapa kekurangan Proof of Work (PoW), sehingga ada beberapa perbedaan antara kedua algoritme konsensus terpopuler ini.
- Block Creator
Mekanisme konsensus PoW menyebut pembuat bloknya sebagai “penambang,” sementara PoS menyebut mereka “validator.”
- Sumber Daya
Untuk memenangkan blok, penambang menggunakan energi atau daya komputasi mereka, dan validator menggunakan token atau koin yang di-staking.
- Biaya Partisipasi
Penambang dikenakan biaya partisipasi untuk energi dan peralatan penambangan yang digunakan untuk menambang kripto, dan validator membeli koin atau token kripto dan kemudian mempertaruhkannya.
- Kelebihan
Penambang memberikan keamanan dengan memverifikasi blok baru di PoW. Sedangkan keunggulan PoS adalah memberikan energi dan skalabilitas yang lebih efisien
- Kelemahan
PoW membutuhkan pengeluaran energi yang sangat besar yang tidak ramah lingkungan. Sedangkan kelemahan PoS adalah penguncian koin yang dapat mengalami penurunan harga dan validator tidak dapat menjualnya.
6. Kelebihan dan Kekurangan
Berikut adalah sejumlah kelebihan dan kekurangan algoritme konsensus Proof of Stake (PoS).
Kelebihan Proof of Stake (PoS)
- Sistem staking tidak membutuhkan sejumlah perangkat keras yang harganya sangat mahal yang digunakan untuk menambang kripto di sistem PoW.
- Karena tidak menggunakan perangkat keras yang mahal dan menguras energi besar, PoS lebih ramah lingkungan dan efisien.
- Staking memudahkan Anda menjalankan node. Jika Anda ingin berpartisipasi di jaringan, Anda tidak memerlukan investasi besar, karena Anda dapat bergabung dengan staking pool.
- Staking lebih terdesentralisasi, sehingga tingkat partisipasi peserta jaringan lebih tinggi.
- Staking memungkinkan sharding yang aman. Sharding chain dapat membuat beberapa blok dalam waktu yang sama, sehingga meningkatkan throughput
Kekurangan Proof of Stake (PoS)
- Proof of Stake masih belum teruji seperti PoW dalam hal keamanan.
- Validator dengan kripto yang lebih banyak akan lebih mempengaruhi transaksi jaringan.
7. Proyek Kripto yang Menggunakan PoS
Proof of Stake telah digunakan oleh berbagai proyek kripto populer karena berbagai kelebihan yang ditawarkan. Berikut adalah beberapa proyek kripto yang menggunakan algoritme konsensus PoS:
- Ethereum 0
- Cardano
- Avalanche
- Polkadot
- Solana
- Tron
- EOS
- Tezos