Pada tanggal 22 Juni 2023, Robert F. Kennedy Jr., seorang kandidat presiden AS, berbicara dalam wawancara dengan New York Post. Dalam wawancara tersebut, ia membahas berbagai topik, termasuk vaksin dan Bitcoin.
Dilansir dari Bitcoin.com, Kennedy menyatakan bahwa jika dia terpilih menjadi presiden, dia akan memastikan bahwa AS akan mendukung kebijakan yang memperbolehkan penggunaan Bitcoin dan kebebasan dalam melakukan transaksi.
Dalam wawancara tersebut, Kennedy menekankan bahwa dia bukan seorang “anti-vaxxer” yang skeptis terhadap vaksinasi, termasuk vaksin Covid-19. Ia mendukung vaksin yang aman dan sains yang kuat, serta perlunya badan pengatur yang independen dari konflik kepentingan dan keterikatan keuangan dengan industri farmasi.
Kennedy juga membahas Bitcoin, di mana dia percaya bahwa aset kripto tersebut merupakan bentuk latihan demokrasi.
Ia berjanji untuk melindungi Bitcoin dan mendukung kebebasan bertransaksi, memberikan individu kesempatan untuk mengelola dompet, node, dan kata sandi Bitcoin mereka sendiri.
Baca Juga : NODE PENUH BITCOIN – “VERIFIKASI DAN JANGAN PERCAYA SI JAHAT”
Namun, ia juga menekankan bahwa kontrol yang diperlukan harus diterapkan untuk mencegah pencucian uang. Kennedy menentang mata uang digital bank sentral (CBDC) karena dianggap sebagai instrumen kontrol dan penindasan yang bisa disalahgunakan.
Kennedy sebelumnya telah menyuarakan kekhawatirannya terhadap CBDC, yang ia anggap dapat menghasilkan perbudakan finansial dan tirani politik. Ia juga mengkritik tindakan keras Komisi Sekuritas dan Pertukaran AS (SEC) terhadap industri kripto serta memperjuangkan dukungan komisaris SEC yang mendukung kripto.
Ada jajak pendapat yang menunjukkan persaingan antara Kennedy dan Presiden Joe Biden, namun media utama telah mengalihkan fokusnya dengan menyoroti hasil jajak pendapat dari Universitas Quinnipiac yang menunjukkan bahwa lebih banyak orang lebih menyukai Biden.
Penting untuk diingat bahwa preferensi pemilih merupakan hal yang kompleks dan sulit diukur, seperti yang dicatat oleh The Washington Post dalam sebuah artikel. [DS]