Headlines

Robinhood Berhentikan 23% Stafnya Akibat Krisis yang Menghantam Pasar Kripto

Illust - Robinhood Berhentikan 23% Stafnya Akibat Krisis yang Menghantam Pasar Kripto
Illust - Robinhood Berhentikan 23% Stafnya Akibat Krisis yang Menghantam Pasar Kripto
Sumber Asset: Hiring agency, candidates and job interview created by katemangostar – www.freepik.com

Robinhood adalah aplikasi trading yang mempopulerkan one-click trading. Dan pada hari Selasa (2/8/22), Robinhood mengatakan bahwa mereka telah memberhentikan sekitar 23% dari keseluruhan tenaga kerja di perusahaannya.

Vlad Tenev, kepala eksekutif Robinhood, mengatakan dalam sebuah unggahan blog bahwa PHK yang mereka lakukan akan mempengaruhi karyawan di seluruh perusahaan. Dalam hal ini, khususnya yang akan terkena dampaknya adalah mereka yang memegang peran operasi, pemasaran, dan manajemen program.

Pengumuman tersebut muncul setelah mereka mengurangi jumlah pekerjanya pada bulan April. Pada saat itu, Robinhood memberhentikan 340 pekerja, atau sekitar 9% dari keseluruhan jumlah karyawannya pada saat itu. Dan sejak itu, karena ekonomi mereka semakin memburuk karena inflasi dan krisis pada pasar kripto, mereka pun telah mengurangi aktivitas trading pelanggannya dan aset kustodiannya. Hal ini dikarenakan harga bitcoin yang telah turun lebih dari setengahnya pada tahun ini, menjadi sekitar $23.000 per koin. Padahal, sebelumnya kripto sudah naik setinggi $66.000 pada akhir 2021.

Keputusan yang diambil Robinhood tersebut sebenarnya juga dipengaruhi oleh gelombang PHK yang terjadi pada berbagai perusahaan teknologi, termasuk beberapa perusahaan kripto. Pada bulan Juni, bursa kripto seperti Coinbase dan Gemini mengumumkan bahwa mereka memberhentikan karyawan. Dan pekan lalu, Shopify, marketplace online, juga ikut mengumumkan pemberhentiannya 10% dari 10.000 karyawannya.

Baca Juga : Bursa Kripto Coinbase Listing Dua Altcoin dari Ethereum Saat Pasar Kripto Mengalami Penurunan

Tenev juga selanjutnya mengatakan bahwa Robinhood salah menilai ekonomi dan aktivitas trading. Perusahaan juga merilis hasil kuartal kedua mereka dan melaporkan bahwa jumlah bulanan pengguna aktifnya turun menjadi 14 juta pada bulan Juni. Dengan kata lain, mereka mengalami penurunan sebanyak 1,9 juta.

Harga saham Robinhood sebelumnya pernah melonjak selama trading saham meme. Pada 7 Agustus 2021, perusahaan itu memiliki valuasi $46 miliar, naik sekitar 60% dari valuasi pada seminggu sebelumnya. Tetapi, sahamnya akhirnya anjlok 50% sejak awal tahun ini karena terus menghadapi penurunan. Padahal, Robinhood sendiri sudah melakukan kerjasama untuk membangun cabang perusahaan kriptonya tahun ini, serta mendaftarkan koin baru dan meluncurkan produk dompet kripto.

Sumber : forbesindia.com