Vivek Ramaswamy, yang sedang mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat, telah menegaskan dengan tegas komitmennya untuk menjaga dan melindungi peranan Bitcoin dari campur tangan pemerintah.
Dalam wawancara eksklusif dengan Natalie Brunell yang baru-baru ini diterbitkan, Ramaswamy membahas serangkaian topik yang mencakup juga peran kripto dalam perekonomian, yang kemudian menjadi pusat perhatian bagi banyak kalangan.
Selain itu, beliau juga baru-baru ini memperkenalkan kerangka kebijakan kripto yang menjadi sorotan dalam diskusi publik.
Dalam paparannya, Ramaswamy dengan tegas menyuarakan pandangannya yang kuat terhadap peran Bitcoin sebagai salah satu penangkal terhadap kerusakan yang mungkin diakibatkan oleh sistem keuangan Amerika Serikat yang telah dibangun oleh Federal Reserve.
“Dari sudut pandang lain, saya percaya Bitcoin menjaga stabilitas dolar agar tidak dimanipulasi, mencegah orang untuk beralih ke opsi lain,” ujar Vivek.
Ia menekankan pentingnya melindungi mata uang kripto tersebut dari campur tangan pemerintah, percaya bahwa Bitcoin memiliki potensi besar untuk menjadi alternatif yang kuat terhadap kerentanan sistem keuangan yang sudah ada.
Dalam pandangan Ramaswamy, Bitcoin bukan hanya sekadar mata uang digital, melainkan sebagai sebuah konsep yang melambangkan oposisi terhadap model keuangan yang dianggapnya rusak.
Ia percaya bahwa Bitcoin mampu memberikan solusi yang lebih stabil dan tidak terpengaruh oleh regulasi pemerintah yang mungkin merusak nilai intrinsiknya.
Sikap pro-kripto Ramaswamy telah menarik perhatian banyak kalangan, terutama mereka yang memiliki ketertarikan terhadap teknologi keuangan terdepan.
Baca Juga : Greenidge Generation: Melunasi Utang dan Menjual Situs Penambangan Bitcoin untuk Penguatan Keuangan
Dalam konteks politik, sikapnya ini memberikan sinyal bahwa Ramaswamy memiliki pandangan yang berbeda dalam memandang peran pemerintah terhadap inovasi teknologi finansial, seperti Bitcoin.
Namun, pandangan Ramaswamy ini juga menimbulkan perdebatan. Sebagian menganggap bahwa campur tangan pemerintah dalam regulasi kripto diperlukan untuk melindungi konsumen dan menjaga stabilitas keuangan.
Namun, Ramaswamy tetap teguh pada pendiriannya, yaitu bahwa regulasi yang terlalu kuat dapat membatasi inovasi serta kebebasan dalam ekosistem kripto. [RH]