Konglomerat termasuk di antaranya Samsung terus berinvestasi di blockchain dan startup crypto meskipun ada larangan keras pemerintah terhadap industri ini.
Seorang investor kripto anonim di Korea Selatan pernah menulis surat terbuka untuk Menteri Keuangan Korea Selatan bahwa peraturan yang ketat negara itu terhadap industri aset virtual akan “menghancurkan pasar”. Perlu disinggung, otoritas Korea Selatan ingin memegang kendali atas blockchain dan sektor kripto yang menyebar begitu pesat di negara tersebut. Namun, peraturan yang ketat tidak menghentikan beberapa perusahaan terkemuka Korea untuk merangkul blockchain dalam langkah mreka menuju revolusi industri.
Baca juga Ankr dan Sacramento Kings Bergabung untuk Pengembangan Industri Blockchain
Samsung Next, dana modal ventura para konglomerat, adalah salah satu investor yang begitu ambisius di blockchain. Belakangan ini, Samsung Next berinvestasi di Sky Marvis, pengembang game populer berbasis blockchain Axie Infinity awal bulan ini. Sebelumnya, Samsung Next telah berinvestasi di pengembangan game blockchain lain, Dapper Labs, yang menaungi game seperti CryptoKitties dan NBA Top Shot.
Dengan bekerja sama dengan pengambang game berbasis blockchain, Samsung Next juga memfokuskan investasinya pada NFT (Non-Fungible Token). Investasi ini merupakan bagian dari putaran pundi senilai US$10 juta ke Nifty’s, sebuah platform media sosial yang berfokus pada NFT yang berlokasi di Miami. Di blog miliknya, Samsung Next menulis bahwah Nifty’s sangat maju dalam memberi celah bagi brand, artis, dan pembuat konten untuk terlibat langsung dengan para penggemar mereka.
Selain Axie Infinity, Dapper Labs, dan Nifty’s, Samsung Next juga menempatkan investasi mereka kepada blockchain Alchemy, dompet kripto ZenGo yang beruperasi tanpa kunci dan manajer aset digital pribadi Hyperithm.
Profesor Manajemen dan Teknik Industri di Universitas Myongji, Kim Jeong-Soo, berpendapat bahwa investasi Samsung Next di Axie Infinity memberi arti bahwa perusahaan tersebut mengakui betapa menonjolnya blockchain dan NFT.
Selain Samsung Next yang berinvestasi di blockchain dan NFT, beberapa perusahaan Korea Selatan pula melakukan investasi di industri tersebut, di antaranya Gamevil dan CJ OliveNetworks.
Gamevil, perusahaan game yang terdaftar di KOSDAQ, memperluas investasinya di industri blockchain. September lalu, Gamevil menjadi pemegang saham Coinone terbesar kedua, Coinone adalah bursa kripto utama di Korea Selatan. Dengan kolaborasi tersebut, Gamevil berencana untuk mengembangkan game berbasis blockchain dan platform pertukan NFT. Com2uS, pengembang game di bawah naungan Gamevil, mengumumkan rencana mereka untuk membangun metaverse yang akan digunakan untuk membuat konten video dengan pengemasan yang unik.
CJ OliveNetworks, cabang teknologi informasi CJ Group, pada Semtember lalu mengumumkan nota kesepatakan dengan salah satu pengembang blockchain Blocko untuk mengembangkan solusi tiket berbasis NFT. Pemanfaatan teknologi NFT yang mengesahkan bukti autentik, CJ OliveNetwork berencana untuk menghentikan perdagangan ilegal tiket film atau konser di pasar gelap.
CJ telah menerapkan teknologi tersebut pada solusi tiket komprehensif OneOrder Ticket dengan memperkenalkan tiket NFT kepada para pengunjung Festival Film Internasional Busan pada 6 Oktober lalu. CJ menyampaikan akan terus mengembangkan tiket tersebut, seperti sebagai photocard yang dapat disimpan secara permanen atau jenis tiket lain yang dapat disesuaikan berikutnya.
Korea Selatan telah memperketat penyebaran investasi aset virtual dan platform perdagangan di ruang lingkup itu, serta menerapkan pajak pendapatan dari kripto. Profesor Kim Dae-Jong, Profesor Bisnis di Universitas Sejong, mengatakan bahwa banyak perusahaan bisa beriventasi dalam teknologi blockchain dan startup. Menurut Profesor Kim Dae-Jong, aset virtual dan blockchain pasti akan menjadi salah satu bagian dari integral industri di masa depan.
Blockchain ,NFT ,SamsungNext ,KoreaSelatan
Sumber: https://forkast.news/samsung-next-south-korea-blockchain-investment-nfts/