Mantan CEO FTX Sam Bankman-Fried mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan kriminal yang dia hadapi, termasuk penipuan sekuritas, dan pelanggaran undang-undang keuangan kampanye.
Secara total, pengusaha tersebut menghadapi delapan tuntutan pidana , yang dapat menjerat dirinya dipidana 115 tahun penjara jika dia dinyatakan bersalah.
Sementara itu, Daniel Friedberg, pengacara kontroversial yang menjabat sebagai kepala kepatuhan tertinggi di FTX, dilaporkan telah bekerja sama dengan jaksa penuntut dan memberi mereka pengetahuan tentang penggunaan dana pelanggan SBF untuk membiayai skema bisnis ilegalnya.
Kantor Kejaksaan Amerika Serikat untuk Distrik Selatan New York telah membentuk Satuan Tugas FTX untuk “melacak dan memulihkan” dana pelanggan yang hilang dan menangani penyelidikan serta penuntutan terkait keruntuhan bursa.
Baca Juga : Ferrari Memutus Kontrak Kerja Samanya Dengan Sponsor Kripto Menjelang Musim F1 2023
Tim tersebut terdiri dari jaksa senior dari sekuritas dan penipuan komoditas, korupsi publik, pencucian uang dan unit perusahaan kejahatan transnasional.
The Departure of Justice dilaporkan menyita 56 juta saham bernilai sekitar $468 juta terkait dengan FTX dan mantan CEO-nya. Laporan tersebut muncul sehari setelah hakim dalam kasus pidana melawan SBF memerintahkannya untuk tidak mengakses atau mentransfer mata uang kripto atau aset apa pun dari FTX atau Alameda Research.
Tak hanya SBF ada juga wajah baru dalam drama pengadilan FTX sekarang yaitu mantan direktur teknik FTX Nishad Singh. Dia dilaporkan menjadi bagian dari grup obrolan ‘penipuan pelanggan’ yang diduga membahas hubungan keuangan ilegal antara FTX dan Alameda, bersama dengan Caroline Ellison, Bankman-Fried dan Gary Wang.
Selama di FTX, Singh tinggal di Bahama dekat karyawan lain dari perusahaan kripto. Singh juga dekat dengan anggota lingkaran dalam FTX lainnya bernama Ramnik Arora, dan Singh adalah salah satu dari sembilan teman serumah yang tinggal bersama SBF.
Sumber : cointelegraph.com
