Cryptocurrency merupakan salah satu aset investasi dengan volatilitas tinggi. Pergerakan harga di pasar kripto dapat melonjak dan menurun drastis dalam waktu yang singkat. Salah satu penyebab volatilitas ini adalah sensitivitas kripto terhadap isu-isu eksternal seperti regulasi dan adopsi.
Volatilitas yang tinggi mendorong para trader untuk mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya. Salah satu gaya trading yang sering dimanfaatkan yaitu scalping trading. Gaya trading ini merupakan salah satu gaya trading terpopuler di kalangan trader kripto dan forex.
1. Apa Itu Scalper?
Scalper merupakan sebutan untuk trader yang menggunakan strategi atau gaya trading scalping. Scalping adalah strategi perdagangan jangka pendek menghasilkan keuntungan kecil berkali-kali dari pergerakan harga kecil setiap hari. Scalper memilih menciptakan keuntungan besar dari total keuntungan-keuntungan kecil yang dikumpulkan.
Scalping merupakan strategi perdagangan yang populer di pasar cryptocurrency karena sifatnya yang sangat fluktuatif. Scalper sering menggunakan leverage untuk membuka lebih banyak perdagangan bersama dengan tight stop loss yang ketat untuk mengelola risiko.
Scalper memanfaatkan strategi ini melalui respons cepat terhadap pergerakan pasar. Scalping membutuhkan volatilitas tinggi dari cryptocurrency yang dipilih. Para scalper tidak menahan posisi selama beberapa jam, hari, atau minggu, mereka bereaksi dalam beberapa menit bahkan detik. Konsistensi dan kecepatan adalah faktor utama yang menentukan hasil.
2. Jenis-Jenis Scalper
Jika Anda telah memilih untuk menggunakan gaya scalping untuk trading kripto, maka selanjutnya Anda harus memilih apakah Anda ingin menjadi scalper sistematis atau scalper Diskresi.
- Scalper Sistematis
Scalper jenis ini cenderung mengikuti sistem perdagangan yang ditentukan dengan cermat. Scalper biasanya melakukan penelitian menyeluruh dan mengatur pemicu kapan waktu masuk dan keluar pasar. Dengan kondisi ketat, scalper sistematis sangat bergantung pada potensi alat trading yang mereka gunakan. Profitabilitas mereka didasarkan pada seberapa disiplin scalper mengikuti aturan mereka sendiri tanpa mendahulukan emosinya.
- Scalper Diskresioner
Di sisi lain, scalper diskresioner memilih beradaptasi dan berimprovisasi sesuai kondisi pasar. Sebagian besar scalper diskresioner tidak memilih waktu pasti kapan harus masuk dan keluar pasar. Mereka hanya bereaksi dengan cepat terhadap perubahan yang mereka saksikan secara langsung tanpa mengikuti banyak aturan ketat.
Baca juga Memahami Trading Cryptocurrency dan Empat Jenis Trader Kripto
3. Strategi Scalping Kripto
Scalping merupakan gaya trading dengan potensi keuntungan dan risiko tinggi. Sehingga scalper harus benar-benar memahami timeframe, indikator, trading tools, dan strategi scalping yang digunakan. Berikut adalah beberapa strategi scalping yang paling banyak digunakan para scalper kripto.
- Crypto Range Trading
Istilah range berarti pergerakan harga antara dua tingkat harga yang konsisten, tinggi dan rendah, dalam jangka waktu tertentu. Ketika scalper mengidentifikasi kisaran ideal untuk berdagang, mereka akan mencoba open position secara manual dengan membeli di level support dan menjual di level resistance. Atau, scalper dapat menerapkan limit orders ke long (buy-in) kripto. Strategi ini paling baik dilakukan pada harga masuk yang lebih rendah dalam range, dan begitu pasar mencapai level support. Scalper juga dapat menggunakan strategi ini ketika pasar sideways.
- Bid-Ask Spread
Bid-ask spread adalah selisih antara asking price dan bid price. Tujuan utamanya adalah untuk memungkinkan scalper open position pada harga bid atau ask, dan kemudian menutup posisi dengan cepat untuk mendapat profit.
- Arbitrase
Arbitrase sangat efektif diterapkan pada pasar kripto karena volatilitas yang tinggi. Jenis strategi ini terjadi ketika seorang trader mendapatkan keuntungannya dari selisih harga aset yang sama dengan membeli dan menjualnya di pasar yang berbeda. Seorang scalper arbitrase melakukan keduanya hampir bersamaan.
- Price Action
Strategi ini didasarkan pada pergerakan harga aset. Seorang trader perlu melihat dan menafsirkan pergerakan harga dengan cermat.
- Margin Trading
Margin trading menggunakan dana pihak ketiga yang ditawarkan bursa untuk meningkatkan potensi keuntungan. Hal ini memungkinkan trader untuk beroperasi dengan jumlah yang lebih tinggi dan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Di sisi lain, beberapa trader berinvestasi menggunakan margin trading di pasar cryptocurrency. Beberapa bursa kripto juga menawarkan dana margin kepada pelanggan mereka. Strategi ini dapat meningkatkan profit scalper karena scalping membutuhkan modal yang besar untuk sukses.
4. Timeframe Terbaik untuk Scalping
Timeframe scalping adalah bagaimana Anda mencapai “trading velocity,” atau jumlah perdagangan yang dilakukan. Idealnya, timeframe terbaik untuk scalping harus berkisar antara grafik 5 hingga 30 menit. Semakin kecil timeframe, semakin besar jumlah kemungkinan pengaturan perdagangan. Perhatikan bahwa timeframe sepenuhnya bergantung pada strategi yang Anda pilih untuk scalping.
Scalper membutuhkan ketangguhan mental untuk mengatasi rutinitas scalping kripto yang serba cepat dan bertekanan tinggi. Scalper harus memastikan bahwa mereka tetap pada strategi mereka dan menjaga emosi mereka untuk keluar dari perdagangan.
5. Top Indikator untuk Scalping Kripto
- Moving Average (MA)
Tempatkan kombinasi Simple Moving Average (SMA) 5-8-13 pada grafik dua menit untuk mengidentifikasi tren kuat yang dapat dibeli atau dijual secara short pada counter swing, serta untuk mendapatkan peringatan akan perubahan tren selanjutnya yang tidak dapat dihindari di hari pasar biasa. Strategi scalping ini mudah dikuasai. Ribbon 5-8-13 akan sejajar, mengarah lebih tinggi atau lebih rendah, selama tren kuat yang menjaga harga terpaku pada 5 atau 8 bar.
- Relative Strength Index (RSI)
Indikator teknis ini menentukan kekuatan tren harga dan kemungkinan perubahannya. Sinyal dihasilkan dengan menemukan divergensi dan failure swings. RSI adalah indikator yang hebat untuk mengidentifikasi tren umum.
- Multiple Chart Scalping
Anda dapat menarik grafik 15 menit tanpa indikator untuk melacak kondisi latar belakang yang dapat memengaruhi kinerja intraday Anda. Tambahkan tiga baris: satu untuk opening prints dan dua untuk high dan low dari trading range yang ditetapkan dalam 45 hingga 90 menit pertama sesi. Perhatikan aksi harga pada level tersebut karena mereka juga akan menyiapkan sinyal beli atau jual dua menit berskala lebih besar. Faktanya, Anda akan menemukan bahwa keuntungan terbesar Anda selama hari perdagangan datang ketika scalps sejajar dengan level support dan resistance pada grafik 15 menit, 60 menit, atau harian.
6. Tips Scalping Agar Menguntungkan
Jika Anda seorang scalper pemula, jangan takut untuk mencoba. Anda berpotensi sukses jika Anda mengikuti beberapa tips sederhana berikut ini.
- Pilih trading pairs untuk scalping. Ada ribuan jenis kripto yang diperdagangkan di pasar kripto, yang berbeda dalam harga, volume perdagangan, popularitas, dan kapitalisasi. Untuk memilih dengan bijak, perhatikan likuiditas dan volatilitas aset.
- Temukan trading platform yang sesuai. Platform yang dipilih harus mendukung trading pairs Reputasinya sangat penting, dan tidak ada yang mengalahkan ulasan komprehensif tentang antarmuka, pengalaman perdagangan, dan feedback pasca-trading. Jangan lupa untuk memperhatikan biaya dan layanan tambahan.
- Pertimbangkan trading bot. Scalping didasarkan pada kecepatan. Jadi mereka yang berdagang menggunakan gaya ini selalu di posisi terdepan. Meskipun mengelola portofolio dan informasi secara manual bisa dilakukan, namun itu biasanya sangat memakan waktu, dan kemungkinan kesalahannya pun tinggi. Sehingga memanfaatkan trading bot adalah strategi yang bijak.
- Pertimbangkan biaya trading. Scalper melakukan trading berkali-kali, dan sebagian besar bursa membebankan biaya trading untuk setiap transaksi. Sehingga gunakan setiap kesempatan untuk mendapatkan profit.
7. Kelebihan dan Kekurangan Scalping
Setiap strategi dan gaya trading memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, begitupun dengan scalping. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan scalping trading.
Kelebihan Scalping
Scalping kripto memiliki risiko rendah karena range posisi yang lebih kecil dalam prosesnya. Lebih mudah untuk mendapatkan profit karena pergerakan harga kecil lebih sering terjadi. Scalping juga dapat dengan mudah diotomatisasi karena biasanya didasarkan pada kriteria teknis yang dapat dihitung. Gaya trading ini akan sangat menguntungkan Anda jika Anda disiplin, cermat, dan kreatif membaca pasar.
Kekurangan Scalping
Scalping membutuhkan reaksi secepat mungkin, sehingga penundaan apapun sangat berpengaruh terhadap profit atau loss. Secara umum, scalping bersifat menekan dan agresif. Scalping bisa sangat melelahkan bagi trader yang tidak dapat mengontrol emosinya. Keuntungan untuk setiap perdagangan terlalu rendah, sehingga diperlukan modal yang lebih besar untuk mencapai hasil yang substansial. Risiko kerugian pun muncul karena biaya trading yang berkali-kali dilakukan lebih tinggi.