Blockchain, yang terkenal karena digunakan dalam dunia cryptocurrency untuk mencatat transaksi, memiliki reputasi tinggi dalam keamanan data. Ini berhubungan dengan tiga aspek utama: desentralisasi, immutability, dan enkripsi.
Pertama, desentralisasi menjadi kunci keamanan dalam blockchain. Berbeda dengan sistem sentralisasi tradisional, data dalam blockchain disimpan dan dikelola oleh banyak komputer yang terhubung secara terdistribusi. Tidak ada otoritas tunggal yang memiliki kendali penuh atas data, sehingga mengurangi risiko satu titik kegagalan atau penyalahgunaan data.
Kedua, fitur immutability memainkan peran penting dalam melindungi data pribadi. Setelah data dimasukkan ke dalam blok dan diverifikasi, blok tersebut dikunci dan tidak dapat diubah atau dihapus. Ini mencegah manipulasi data oleh pihak yang tidak berwenang dan menciptakan jejak transparansi yang dapat diandalkan.
Baca Juga :World Mobile: Membawa Internet Massal melalui Teknologi Blockchain
Terakhir, enkripsi mengamankan integritas data dalam blockchain. Setiap blok memiliki hash unik yang mewakili seluruh isi blok tersebut. Selain itu, data transaksi juga dienkripsi, sehingga sulit bagi peretas untuk mengurai atau mencuri informasi pribadi dari blok yang terenkripsi.
Meskipun blockchain memiliki keamanan yang tinggi, bukan berarti sistem ini sepenuhnya imun terhadap ancaman. Ancaman tetap ada, terutama di luar jaringan blockchain seperti serangan perangkat lunak berbahaya dan upaya phishing. [RH]