Data pasar terbaru menunjukkan peningkatan besar dalam sektor mata uang kripto yang berfokus pada kecerdasan buatan (AI). Dalam waktu kurang dari dua minggu, nilainya melonjak hampir USD 2 miliar atau sekitar Rp 30,9 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15.490 per dolar AS).
Menurut laporan dari Bitcoin.com pada Minggu (3/12/2023), pada 17 November 2023, nilai ekonomi kripto yang berfokus pada AI mencapai USD 3,32 miliar atau sekitar Rp 51,4 triliun. Ini merupakan pemulihan dari level sebelumnya dalam tiga bulan, menambah sekitar USD 720 juta atau setara Rp 11,1 triliun dari level terendah pada bulan Juli sekitar USD 2,6 miliar atau Rp 40,2 triliun. Dalam 12 hari terakhir saja, sektor ini tumbuh sebesar USD 1,97 miliar.
Pertumbuhan ini dipimpin oleh token bittensor (TAO Coin) yang melonjak 86,5 persen dalam dua minggu terakhir. TAO bahkan mencatatkan kenaikan mencolok sebesar 207 persen dalam 30 hari terakhir.
Sementara itu, Fetch (FET Coin) naik 46,34 persen, dan covalent (CQT Coin) meningkat 41,91 persen terhadap dolar AS dalam periode yang sama. Token Graph (GRT Coin) mengalami peningkatan sebesar 35 persen dalam sebulan terakhir, sedangkan singularitynet (AGIX Coin) meningkat 28 persen.
Baca : Lebih Dari 75% Platform Game Web3 Mengalami ‘Kegagalan’ Dalam 5 Tahun Terakhir
Cortex (CTXC) juga menonjol di sektor AI, naik dari posisi 17 ke posisi 11 dalam kapitalisasi pasar. Nilai pasar CTXC melonjak 194,12 persen dalam sebulan terakhir.
Namun, tidak semua mata uang kripto berfokus pada kecerdasan buatan menunjukkan kinerja baik dalam periode yang sama. GOC, XMON, NEURONI, ARCONA, AMC, DX, XRT, dan ALI semuanya mencatat penurunan dua digit selama 30 hari terakhir.