Seorang analisis crypto menyebut salah satu protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang diyakini dapat naik nilainya setelah dijual dengan kecepatan tinggi selama beberapa minggu terakhir ini. Ini disampaikannya pada siaran di video Youtube InvesetAnswer.
Dalam video pembaruannya, host anonim InvestAnswers menyampaikan bahwa token dari DEFi lending protokol Aave (AAVE) telah turun ke level yang terendah sejak Januari 2021, yang ditonton 438.000 penontong Youtube-nya.
“Ini seperti seseorang sedang memutar kembali waktu dan memutar ulang jam. Sebesar $120 dolar di bawah rata-rata pergerakan selama 200 hari, tetapi ketika membandingkan ini dengan apa yang terjadi dengan Polkadot dan yang lainnya, sebenarnya ini hampir sama. Jadi masalahnya adalah di sini, pada beberapa minggu lalau diperdagangkan sebesar $240 tetapi sekarang turun menjadi $80.” Ungkap Anonim pada akun Youtube-nya.
Pada saat penulisan ini AAVE diperdagangkan seharga $88.82. Berada pada peringkat ke-60 untuk aset crypto berdasarkan kapitalisasi pasar, turun sebsar 15,5% dalam seminggu terakhir.
Baca juga: Tiga Proyek DeFi yang akan Mengguncang 2022
Anonim menyampaikan bahwa dia masih yakin terhadap AAVE yang akan bullish. “AAVE merpukana protokol non-custodal teratas, mereka masih bergerak ke berbagai bisnis (bisnis ke bisnis), yang akan membantu perusahaan mendapatkan kembali modal Stabelcoin seperti (Koin US Dolar).” Tambah Anonim.
Ia meyakini bahwa AAVE masih bisa bergerak cepat dan ia mengatakan bahwa AAVE bisa kembali hingga $240 yang dimulai dari sini. “Hal ini sangat oversold, seperti pasar yang sedang menurun, tetapi pasar dapat rebound dengan cepat.” Ujar Anonim.
Sumber: cryptonews.com.au