Pada masa ini, blockchain menjadi industri signifikan pada ruang teknologi. Hal ini berkat peran pentingnya dalam sistem cryptocurrency seperti Bitcoin. Mengingat teknologi ini berfungsi untuk menyimpan catatan transaksi secara lebih aman dan terdesentralisasi.
Apa yang disajikan oleh blockchain merupakan kesempatan untuk menjamin fidelity dan security pada catatan data. Sehingga, Blockchain mampu menghasilkan kepercayaan tanpa perlu adanya pihak ketiga yang dinilai lebih terpercaya. Namun, tidak seluruh aspek dalam teknologi ini dinilai positif.
Terkait hal tersebut, Nouriel Roubine yang merupakan seorang ekonom memaparkan, “mengenai teknologi blockchain yang mendasarinya, masih terdapat hambatan besar yang menghadang. Bahkan jika hal tersebut memiliki potensi lebih dari cryptocurrency.” Menurutnya, teknologi blockchain tidak memiliki sejenis protokol umum dan universal yang mendasar sehingga mampu membuat internet dapat diakses oleh siapa pun dan di mana pun.
Ia menambahkan,
“Lebih mendasar lagi, janjinya akan transaksi terdesentralisasi tanpa otoritas perantara, sama dengan angan-angan utopis yang belum teruji. Tidak heran jika blockchain berada pada peringkat yang mendekati puncak siklus hype teknologi dengan ekspektasi yang terus meningkat. Jadi, lupakan blockchain, Bitcoin, dan cryptocurrency lainnya. Mulailah berinvestasi di perusahaan fintech dengan model bisnis yang aktual dan berupaya untuk merevolusi industri jasa keuangan. Anda tidak akan menjadi kaya dalam semalam, tetapi anda akan menjadi lebih pintar dalam berinvestasi.”
Baca juga Peningkatan Adopsi dan Pemanfaatan Teknologi Blockchain Bervariasi di Setiap Negara
Beberapa alasan mengapa terdapat kekurangan atau keraguan terhadap teknologi blockchain adalah karena teknologi ini menggunakan energi yang dapat dikatakan berlebihan. Selain itu, teknologi blockchain juga bukan merupakan sistem komputasi yang sangat terdistribusi. Lebih jauh, terdapat fakta bahwa penambangan tidak menawarkan keamanan terhadap jaringan. Begitu juga dengan entri blockchain yang tidak akan bertahan selamanya, namun tidak dapat dilakukan perubahan.
Salah satu kelemahan atau kekurangan penting dari blockchain adalah skalabilitas, sementara itu blockchain tidak dapat dihancurkan oleh pengguna itu sendiri. Sifat anonim dan terbuka dari blockchain juga bukan bukan merupakan aset. Konsensus proof-of-work (PoW) yang ada di dalam jaringan dinilai berlebihan dalam teknologi. Blockchain juga dapat menyebabkan adanya kompleksitas dan dinilai sangat tidak efisien.
Sumber: Amp.marca