Headlines

Seorang Mantan Pejabat AS Mengkritik Kerangka Peraturan SEC

Brian Brooks mempertanyakan kerangka peraturan SEC terkait industri cryptocurrency selama berlangsungnya sebuah sidang di Amerika Serikat.

Senator AS mengundang chief executive officer (CEO) dari segelintir bursa mata uang kripto ternama, ke audiensi bertema besar, “Aset Digital dan Masa Depan Keuangan: Memahami Inovasi di Amerika Serikat.” Hal tersebut diselengarakan dalam upaya untuk mendapatkan pemahaman mendalam mengenai industri kripto dan operasinya.

SEC Menerima Kritik dari Brian Brooks

Salah satu eksekutif yang diundang adalah Brian Brooks, mantan kepala Kantor Pengawas Keuangan Mata Uang AS, yang pro-crypto.  Brooks sekarang menjabat sebagai CEO bursa crypto terkemuka, BitFury. Ia mengambil kesempatan untuk mengkritik upaya regulasi peraturan Securities and Exchange Commission (SEC) terhadap sektor kripto.

Menurut mantan pejabat senior pemerintah, SEC telah mendorong beberapa perusahaan terkait crypto keluar dari Amerika Serikat melalui langkah-langkah regulasinya. Brooks menyebutkan Fidelity sebagai contoh, mencatat bahwa perusahaan tersebut baru-baru ini memindahkan ETF Bitcoin ke Kanada, setelah panel yang dipimpin Gary Gensler menolak untuk menyetujuinya di Amerika Serikat.

Baca juga Kesaksian CEO dalam Kongres Terkait Regulasi Bitcoin dan Cryptocurrency Amerika

SEC AS enggan menyetujui ETF Bitcoin Spot, lantaran merasa hal itu dapat menghadapkan investor pada volatilitas aset digital. Namun, pelaku industri telah berulang kali mempertanyakan keputusan regulator, mengklaim bahwa preferensi untuk ETF yang didukung berjangka dan keengganan untuk mengizinkan ETF spot dianggap sebagai pelanggaran hukum AS.

Pertumbuhan Stablecoin

Selain itu, mantan CEO Binance.US mempertanyakan mengapa hanya bank yang diizinkan untuk mengeluarkan stablecoin, sedangkan regulator telah menolak untuk mencarter penerbit stablecoin besar seperti Tether, USD Coin, dan lainnya.

Di sisi lain, Charles Cascarilla, CEO Paxos, menyatakan bahwa AS perlu mempercepat upayanya dalam industri stablecoin, jika ingin mempertahankan posisi Dolar AS sebagai ekonomi terbesar dunia.

Menurut Cascarilla, jika proyek CBDC AS tidak diluncurkan atau pasar stablecoin yang didukung USD tidak diatur, itu mungkin akan berdampak pada bisnis crypto yang lebih luas. Pihak berwenang baru-baru ini menghasilkan laporan terkait stablecoin, di mana mereka merekomendasikan hanya lembaga penyimpanan yang diasuransikan yang diizinkan untuk mengeluarkan stablecoin.

Dalam tahun sebelumnya, bisnis stablecoin telah meningkat pesat, dengan kapitalisasi pasar sudah melebihi $150 miliar. Tether dan USDC, dua emiten terbesar teratas, berkontribusi sekitar $120 miliar dari pertumbuhan ini.

Sumber: https://cryptoslate.com/former-us-official-criticizes-sec-crypto-regulations/