Berita menggembirakan datang dari bursa kripto FTX yang mengalami kebangkrutan pada akhir tahun 2022.
Kabarnya, perusahaan tersebut sedang memulai langkah-langkah untuk menghidupkan kembali operasional pertukaran aset kriptonya di tingkat internasional.
John Ray, CEO FTX, mengungkapkan bahwa perusahaan telah memulai proses untuk meminta dukungan pihak-pihak terkait guna melakukan reboot pada platform FTX.com.
“Perusahaan sedang memulai langkah dalam meminta pihak yang terkait untuk melakukan restart platform perdagangan FTX.com.” Ujar CEO FTX John Ray berdasarkan laporan Wall Street Journal, pada Rabu (28/6/2023).
Ini menunjukkan upaya keras FTX dalam memulihkan diri setelah kejatuhan yang spektakuler, yang membuat industri aset kripto terguncang.
Dalam periode menuju kebangkrutan, banyak pelanggan FTX yang menarik dana mereka dalam jumlah miliaran dolar AS, menyebabkan likuiditas perusahaan terganggu.
Baca Juga : Rosbank Rusia Meluncurkan Layanan Transaksi Crypto Sebagai Solusi Lintas Batas
Menurut berita yang di lansir dari cnbc.com situasi semakin rumit ketika pendiri FTX, Sam Bankman-Fried, melarikan diri dari pengejaran otoritas dan akhirnya ditangkap di Bahama pada Desember 2022. Setelah penangkapan tersebut, dia diekstradisi ke Amerika Serikat.
Di tengah proses pemulihan FTX, orang tua Bankman-Fried, yang merupakan profesor hukum di Universitas Stanford dan tinggal di Palo Alto, California, turut terlibat dengan menandatangani jaminan ekstradisi senilai US$250 juta.
Kehadiran kembali FTX di pasar kripto diharapkan dapat memulihkan kepercayaan pelanggan dan memberikan dampak positif bagi industri secara keseluruhan.
Langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan ini akan menjadi sorotan dan dapat memberikan gambaran tentang kekuatan pemulihan ekonomi di sektor aset kripto. [RH]