Headlines

Setelah Penurunan Tajam, Harga Bitcoin Kembali Naik Pasca Pemberian Sanksi AS terhadap Rusia

Illust : Setelah Penurunan Tajam, Harga Bitcoin Kembali Naik Pasca Pemberian Sanksi AS terhadap Rusia

Pasar cryptocurrency kembali meningkat setelah mengalami penurunan tajam terkait krisis geopolitik Rusia dan Ukraina. Tampaknya, para trader mulai melepaskan diri dari krisis geopolitik tersebut.

Dalam 24 jam, Bitcoin (BTC) kembali naik mengalami peningkatan sebesar 4.20% dan mencapai harga $38.538 berdasarkan data CoinMarketCap. Ethereum (ETH) naik sebesar 2.27% dan diperdagangkan dengan harga $2.630 pada saat penulisan. Sebelum Bitcoin kembali naik, Bitcoin mengalami penurunan lebih dari 8% hingga menyentuh harga $34.702. Angka tersebut menandai jatuhnya aset ke level terendah bulanan dan jatuh di bawah level support utama. Katie Stockton dari Fairlead Strategies juga mengatakan bahwa penurunan dapat terjadi dalam satu waktu, dan membutuhkan dua minggu atau lebih untuk kembali stabil.

Presiden Joe Biden mengatakan melalui konferensi pers bahwa Amerika Serikat akan memberikan sanksi terhadap Rusia. Sanksi tersebut akan membatasi kemampuan Rusia untuk melakukan bisnis dalam dolar, euro, pound, dan yen sebagai upaya untuk mengisolasi Moskow dari ekonomi global.

Baca juga Penambang Rusia terus Beroperasi di Tengah Konflik Geopolitik dengan Ukraina

Pergerakan harga cryptocurrency semakin tampak berkorelasi dengan pergerakan aset berisiko lainnya seperti saham. Hal ini karena minat institusional meningkat dan lebih banyak investor jangka pendek yang memperdagangkan Bitcoin layaknya ekuitas berisiko lainnya yang telah memasuki pasar.

Cryptocurrency telah berada di bawah tekanan sejak Bitcoin mencapai rekor tertinggi hampir $69.000 pada awal November lalu. Terkait hal tersebut, Anto Paroian selaku chief operating officer ARK36 menanggapi,

“Situasi geopolitik saat ini pasti akan memberikan dampak pada kenaikan harga di pasar komoditas dan memperburuk masalah rantai pasokan yang telah stabil, serta dapat meningkatkan inflasi. Hal ini berarti bahwa The Fed dan bank sentral lainnya mungkin benar-benar tidak memiliki ruang untuk memperbaiki kondisi tersebut dan kita dapat mengharapkan aset berisiko dan cryptocurrency untuk masuk lebih dalam ke wilayah pasar bearish.”

Vijay Ayyar selaku wakil presiden pengembangan perusahaan di bursa kripto Luno, memprediksi bahwa Bitcoin dapat melaju ke titik terendah di antara harga $28.000 dan $29.000 pada Juli tahun lalu. Jika Bitcoin dapat bertahan di atas harga tersebut, maka Bitcoin dapat mencapai harga tertinggi baru di akhir tahun 2021. Namun, ia menambahkan bahwa ketika harga turun di bawah area tersebut, maka Bitcoin dapat bergerak di bawah harga $20.000.

Sumber: https://www.cnbc.com/amp/2022/02/24/bitcoin-btc-cryptocurrencies-tumble-after-russia-attacks-ukraine.html