Karya NFT layaknya dipandang sebagai aset investasi maupun koleksi bagi komunitas tertentu. Namun bagi seorang seniman, NFT mampu menjadi alat yang ampuh untuk menawarkan kebebasan dalam berkarya, otonomi penuh, dan kemerdekaan sejati.
Pandangan tersebut juga diutarakan oleh Shurooq Amin, seorang seniman asal Arab yang giat memperjuangkan haknya sebagai seorang seniman wanita. Shurooq Amin mengatakan bahwa NFT telah membebaskan karya seninya dan ia berhasil mencapai kedaulatan dari polemik kesenjangan sosial di negaranya.
“Alasan saya menjadi bagian dari komunitas NFT adalah kebebasan dari sensor yang ditawarkannya. Bagi saya, seorang seniman, hal utama tentang Web3 adalah otonomi. Tidak ada yang bisa menyensor saya,” kata Amin.
Sebelum menemukan NFT, Shurooq Amin menceritakan bahwa ia telah dikecam oleh pemerintah setempat karena memamerkan karya seni berisi kritikan terhadap situasi sosial di Arab. Amin kehilangan pekerjaan utamanya saat ini, tetapi ia menemukan sebuah galeri yang bersedia memajang karya seninya.
Baca juga Calo Memberikan Reward NFT kepada Pengguna yang Berpartisipasi pada Platformnya
Amin dengan cepat membangun namanya sebagai seorang seniman terpandang, ia menjadi seniman Arab pertama yang diundang ke ‘Venice Biennale’ dan karya seninya dilelang di Christie’s Auction House.
Pandemi sepanjang 2020 telah mendorong Amin untuk memutar balik inspirasinya hingga ia menemukan istilah NFT. Sejak saat itu, ia membaca, meneliti, dan mencoba memahami teknologi baru tersebut. Amin mulai merilis dan mendaftarkan karya seni NFT-nya pada awal 2021.
“Dengan NFT, saya dapat memajangkan karya seni saya tanpa harus dibayang-bayangi pihak otoritas yang mengecam karya tersebut. Seni di ruang kripto berada di luar kedali pemerintah, teknologi Web3 lebih besar dari mereka,” kata Amin.
Amin memanfaatkan NFT adalah untuk kebebasan, ia dapat mengekspresikan diri melalui karya seni, terutama ia bebas menyalurkan pesan yang ingin ia sampaikan melalui NFT ciptaannya.
Seniman asal Arab ini telah menjual karya NFT-nya melalui platform OpenSea dan telah menjalin kemitraan jangka panjang dengan platform Give Kuwait; sebuah badan awal yang terdaftar dan terverifikasi secara internasional di seluruh dunia.
Amin menyumbangkan 50% pendapatannya dari hasil penjualan NFT, ia juga menyertakan lampiran bagaimana donasi dialokasikan agar para kolektor NFT-nya dapat melihat transparansi amal tersebut.
Sumber: Dailycoin