Cryptocurrency merupakan alat pembayaran sekaligus aset yang dapat diperdagangkan di bursa kripto. Sebagai aset dengan harga yang sangat fluktuatif, trader kripto harus menentukan berbagai strategi trading sebelum masuk ke pasar.
Salah satu strategi yang pasti dilakukan oleh para trader kripto maupun jenis aset lainnya yaitu menentukan gaya trading mereka. Salah satu gaya trading yang terpopuler untuk trader saham dan kripto adalah swing trading. Swing trading memiliki risiko yang lebih kecil dibanding gaya trading lainnya. Untuk lebih memahami tentang swing trading, mari simak lanjutan artikel ini.
1. Apa Itu Swing Trading?
Swing trading adalah strategi dimana trader bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga dalam jangka waktu pendek hingga menengah. Idenya adalah untuk menangkap “swing” di pasar yang dapat terjadi selama berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan.
Ada dua jenis swing yang diperhatikan swing trader:
- Swing high – Saat pasar mencapai puncaknya sebelum kembali bearish, memberikan kesempatan untuk trading singkat.
- Swing low – Saat pasar bearish dan kembali memantul, memberikan kesempatan untuk trading panjang.
Strategi swing trading bekerja efektif dengan pasar yang sedang tren, seperti forex, saham, dan cryptocurrency. Koin kripto terbaik untuk swing trading, terutama jika Anda seorang pemula yaitu Bitcoin, Ethereum, dan Tether. Karena koin-koin ini memiliki kapitalisasi pasar terbesar dan yang paling aktif diperdagangkan, serta harganya yang fluktuatif.
Swing trader yang sukses biasanya menggunakan analisis teknis untuk mengamati grafik timeframe pendek hingga menengah untuk menangkap tren harian dan mingguan. Penggunaan analisis fundamental juga penting, karena peristiwa ekonomi seringkali dapat terjadi selama berhari-hari atau berminggu-minggu.
Baca juga Memahami Trading Cryptocurrency dan Empat Jenis Trader Kripto
2. Strategi Swing Trading Kripto
Ada beberapa strategi atau pendekatan yang dapat Anda gunakan untuk menjadi seorang swing trader yang sukses. Berikut adalah strategi-strategi swing trading terpopuler.
- Stuck in a Box
Strategi ini mengikuti kisaran pasar dengan memanfaatkan level support dan resistance. Oleh karena itu strategi ini dikenal dengan Stuck in a Box.
Setelah harga menembus di bawah support, trader menunggu penolakan harga yang kuat (candle ditutup di atas support) dan kemudian buy pada pembukaan candle berikutnya. Tujuannya adalah untuk keluar pasar sebelum tekanan jual menembus resistance.
Untuk memastikan kesuksesan dengan strategi ini, Anda harus memiliki pemahaman yang baik tentang grafik candlestick harian Anda dan level support dan resistance. Stop loss dan take profit adalah trading tools yang akan sangat membantu Anda.
- Catch the Wave
Seperti namanya, tujuan dari strategi ini adalah untuk menangkap satu gerakan di pasar yang sedang tren, di mana Anda masuk setelah pullback berakhir.
Untuk Catch the Wave, trader mengidentifikasi tren dalam kaitannya dengan pergerakan harga. Jika pasar Bitcoin mendekati rata-rata harga, trader akan menunggu penolakan harga bullish, sebelum melakukan long pada candle berikutnya.
Sebagai aturan praktis yang baik, Anda harus mengatur stop loss Anda di bawah candle rendah dan mengatur take profit tepat sebelum pasar kembali naik.
3. Top Indikator untuk Swing Trader
Indikator swing trading melibatkan penggunaan perhitungan matematis untuk menentukan berbagai aspek aksi harga berdasarkan data historis. Ini dapat diimplementasikan pada grafik harian atau grafik lain yang digunakan oleh swing trader untuk menilai situasi pasar.
Indikator-indikator ini membantu trader mengetahui apakah trennya bullish atau bearish. Beberapa swing trader juga menggunakan berita dan mengandalkan analisis fundamental, serta indikator teknis yang sangat penting untuk menentukan titik masuk dan keluar terbaik.
Tiga jenis indikator swing trading yang paling penting adalah sebagai berikut:
- Indikator Tren
Indikator ini menunjukkan arah pasar untuk membedakan jenis tren. Umumnya, indikator tren digunakan untuk menghaluskan volatilitas harga untuk menyoroti tren utama. Moving Average (MA) adalah contoh indikator tren yang paling terkenal.
- Indikator Momentum
Indikator momentum menunjukkan seberapa kuat tren dan apakah reversal mungkin terjadi. Indikator ini juga dapat menunjukkan level overbought atau oversold. Contoh indikator momentum yang paling terkenal adalah Relative Strength Index (RSI).
- Indikator Volume
Volume adalah indikator penting yang menunjukkan berapa banyak trader yang membeli dan menjual aset pada waktu tertentu.
4. Kelebihan Swing Trading
Swing trading bisa menjadi strategi yang sangat baik untuk dikuasai dan tidak terlalu menuntut seperti strategi trading kripto lainnya. Selain itu, Anda juga dapat menikmati beberapa kelebihan berikut ini.
- Strategi jangka panjang – Dibandingkan dengan trading style lainnya, tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam untuk memantau pasar saat melakukan swing trading karena perdagangan dapat berlangsung berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.
- Intensitas yang lebih rendah – Banyak trader yang mengakui bahwa swing trading tidak terlalu ketat dan menekan seperti trading style lain, karena timeframe yang lebih lama dan frekuensi trading yang lebih rendah.
- Part-time trader – Karena alasan di atas, maka sangat mungkin untuk Anda menjadi part-time trader dan tetap fokus dengan pekerjaan utama Anda.
- Volatilitas – Karena sifat dari swing trading seperti Bitcoin, maka volatilitas adalah kuncinya. Pasar cryptocurrency sangat fluktuatif, yang dapat menarik bagi para trader.
5. Kekurangan Swing Trading
Dengan sejumlah kelebihan, swing trading juga memiliki beberapa kekurangan yang harus Anda pahami.
- Risiko kerugian – Swing trading dapat menyebabkan kerugian besar karena Anda memegang posisi lebih lama dari day trader. Anda juga perlu memperhitungkan biaya swap.
- Kesenjangan harga – Beberapa swing trader mungkin mengalami kesenjangan harga saat mereka menahan posisi semalaman atau selama akhir pekan.
- Pengaturan waktu pasar – Pengaturan waktu perubahan pasar bisa jadi rumit, bahkan untuk trader berpengalaman.
6. Tips untuk Swing Trader
Untuk menjadi swing trader yang sukses, Anda bisa mengikuti tips-tips berikut ini. Tips-tips ini akan membantu Anda untuk meminimalisir risiko dan potensi kerugian.
- Miliki Rencana yang Jelas
Ini terlalu mendasar dan terdengar mudah, bukan? Tapi ini adalah langkah penting. Memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan Anda akan sangat membantu Anda untuk menjadi swing trader yang sukses. Pahami tentang risiko, peluang, trading tools, strategi, dan indikator yang akan membantu Anda meraih keuntungan maksimal.
- Gunakan “Uang Dingin”
Trading adalah aktivitas keuangan, sehingga risiko kehilangan dana yang Anda investasikan sangat mungkin terjadi. Maka jangan pernah gunakan dana darurat atau dana yang Anda gunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Gunakan uang dingin yang Anda terpisah dari uang untuk kebutuhan hidup dan dana darurat. Sehingga jika Anda sedang mengalami kerugian, itu tidak terlalu berpengaruh ke psikologis Anda yang dapat merusak strategi trading yang telah Anda susun.
- Gunakan Stop Loss
Mari kita lanjutkan dengan mitigasi risiko. Tidak peduli seberapa cermat Anda meneliti atau meyakini suatu aset, Anda tetap memiliki potensi kerugian. Untuk menjadi swing trader yang sukses, tujuan Anda adalah untuk selalu memperkecil kerugian. Untungnya, ada tool yang dapat Anda gunakan untuk itu, yaitu stop loss. Stop loss merupakan salah satu trading tools yang disediakan oleh bursa kripto untuk membantu Anda mengendalikan kerugian.
- Pantau Pergerakan Harga Bitcoin (BTC)
Ada banyak aset kripto yang bisa Anda pilih untuk swing trading. Bitcoin jelas bukan satu-satunya. Namun, penting untuk memperhatikan trennya. BTC adalah pemimpin pasar di ruang kripto. Jadi, aset lain sering bahkan selalu terpengaruh oleh pergerakannya. Terus aktif memantau pergerakan harga dan berita seputar BTC akan membantu Anda membuat keputusan trading yang lebih tepat.