Berbagai tantangan di seluruh dunia telah berdampak serius pada aset digital baik, secara langsung maupun tidak langsung. Ini mencakup seluruh masalah, mulai dari inflasi, amandemen, anti kripto Uni Eropa, hingga larangan pemerintah. Dengan segala alasan, investor ingin mengurangi eksposur mereka terhadap aset berisiko.
Pada tahun ini, perubahan harga yang terjadi di bulan Januari dan Februari telah menyebabkan perubahan persepsi investor. Mereka kembali menyukai aset dengan kapitalisasi besar seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Manajer aset kripto terkemuka, CoinShares menyoroti skenario ini melalui sebuah laporan yang diterbitkan pada 29 maret lalu.
Berdasarkan laporan tersebut, investor kembali melirik Bitcoin dan Ethereum sembari mengurangi eksposur altcoin. Termasuk token alternatif seperti Monero (XRP) serta smart contract-enabled blockchains Cardano (ADA) dan Polkadot (DOT).
Meskipun demikian, beberapa altcoin memang terus menjadi fokus utama. Sentimen dalam Ethereum seperti Solana (SOL), Avalanche (AVAX), Cosmos (ATOM), dan Terra (LUNA) telah mengalami peningkatan. Diversifikasi portofolio merupakan alasan utama mengapa investor mempertimbangkan beberapa altcoin tersebut untuk tetap di dalam portofolio mereka.
Baca juga CME Group Mempertimbangkan Peluncuran Altcoin Futures pada Solana dan Cardano
Namun, menarik pula untuk melihat investor memasukkan uang mereka ke dalam cryptocurrency dengan alasan mereka melihat nilai di kelas aset yang baru.
Berdasarkan sebuah survei yang dilakukan oleh CoinShares, ditemukan bahwa risiko terbesar di mata investor adalah masuknya larangan aset kripto oleh pemerintah. Pihaknya menuliskan,
“Survei ini dilakukan selama bulan Maret tahun 2022, ketika kekhawatiran atas larangan proof-of-work (PoW) mengalami peningkatan yang berkaitan dengan proses pemungutan suara parlemen Uni Eropa. Antisipasi seputar perintah eksekutif dari Presiden Joe Biden juga mengandil andil. Hal ini menyebabkan larangan politik dan pemerintah menduduki puncak daftar risiko utama. Seperti yang terjadi, larangan PoW tidak diterapkan dan perintah eksekutif menginstruksikan berbagai departemen pemerintah untuk mempelajari aset digital lebih lanjut.”
Dengan kondisi tersebut, bobot portofolio rata-rata dalam aset digital mengalami penurunan dari 0.8% menjadi 0.5%. Dengan melihat hubungannya terhadap aliran dana, laporan tersebut menyatakan bahwa penurunan yang terjadi merupakkan kombinasi dari pengurangan posisi dan efek dari aksi harga negatif.
Sumber: Ambcrypto