Petani kecil di negara berkembang mengalami kemajuan signifikan dalam sektor pertanian berkat perkembangan teknologi yang baru.
Dengan adanya teknologi canggih seperti citra satelit, drone, dan pembelajaran mesin, produktivitas pertanian meningkat, dan kesempatan untuk menjual produk mereka di pasar internasional, termasuk Eropa Barat, menjadi lebih menjanjikan.
Berita terbaru yang dilansir oleh Cointelegraph pada tanggal (20/7), menyebutkan adanya kemitraan yang menarik antara Dimitra dan One Million Avocados (OMA).
Kedua grup teknologi ini berfokus pada keberlanjutan dan bertujuan untuk membantu petani alpukat di Kenya meningkatkan produksi dan kualitas hasil pertanian mereka dengan memanfaatkan teknologi mutakhir, termasuk teknologi blockchain.
Dimitra is collaborating with One Million Avocados (OMA), a startup organization in Kenya, focused on increasing the production and quality of East African avocados using trace technology.https://t.co/N57yyXeGFl
— Dimitra Technology (@dimitratech) July 26, 2023
Platform multiteknologi Dimitra, yang meliputi teknologi seluler, kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), pencitraan satelit, dan genomik, berperan penting dalam memberikan dukungan yang lebih besar bagi petani kecil.
Baca Juga :Masa Depan Pekerja Lepas dengan Teknologi Web3
Mereka akan mendapatkan akses ke solusi-solusi yang dapat lebih mempromosikan praktik pertanian berkelanjutan, terutama dalam hal pencegahan hama dan penyakit serta pengumpulan dan analisis data pertanian.
“Blockchain menciptakan solusi hebat dengan IP yang aman, terutama dikombinasikan dengan seluler” kata CEO Dimitra.
Dengan teknologi yang semakin terjangkau dan mudah diakses, harapan untuk masa depan pertanian yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan bagi petani kecil di negara berkembang semakin cerah.
Kemitraan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi inovasi lebih lanjut dalam sektor pertanian dan meningkatkan taraf hidup petani serta memperkuat ketahanan pangan di seluruh dunia. [RH]