Dalam sebuah laporan yang dipublikasikan oleh TechCrunch, terungkap bahwa aplikasi Chap dan TON Foundation telah berkolaborasi dengan tujuan mengerjakan serta mengupayakan ekosistem Web3 yang berfokus pada token.
Tindakan kolaboratif ini, pada akhirnya, akan memberikan akses kepada 800 juta pengguna aktif bulanan Telegram untuk memiliki aplikasi sendiri yang memfasilitasi pengelolaan mata uang kripto mereka.
Telegram telah menjadi rumah bagi beragam proyek berbasis kripto, termasuk bot perdagangan kripto, saluran yang memberikan prediksi dan analisis, serta komunitas besar yang terdiri dari investor dan operator.
Oleh karena itu, kerjasama strategis dengan TON Foundation dirancang untuk mengukuhkan posisinya di sektor ini, sambil secara bersamaan mendorong adopsi berbagai kelas aset kripto yang baru muncul.
Mengenai jadwal peluncuran, platform media sosial ini dijadwalkan akan merilis TON Space, sebuah dompet kripto baru, segera setelah masuk ke bulan November 2023.
Namun, perlu dicatat bahwa fitur inovatif ini akan memiliki pembatasan wilayah tertentu, dengan Amerika Serikat menjadi salah satunya.
TON Space, yang merupakan nama dompet kripto ini, dikembangkan oleh The Open Platform (TOP) dan sepanjang perjalanannya telah menghadapi berbagai kontroversi.
Baca Juga : Metamask Menghadirkan Fitur Konversi Kripto ke Mata Uang Fiat
Awalnya diprakarsai oleh Telegram, proyek TON mengalami penangguhan akibat tekanan regulasi yang berasal dari otoritas pengatur di Amerika Serikat.
Dalam rangka menjaga kelangsungan pengembangan proyek TON, komunitas kripto mengambil alih dengan mendirikan Yayasan yang bertujuan mempromosikan pengembangan ini lebih lanjut.
Token TON secara perlahan telah diintegrasikan dengan Telegram dan platform lainnya, membuka pintu bagi pengguna untuk mengakses berbagai fitur inovatif, seperti pembelian domain unik, pembuatan akun Telegram tanpa perlu memberikan nomor telepon, memberikan tip kepada pencipta konten, dan berbagai fitur menarik lainnya. [RH]
