Riot Platforms adalah perusahaan penambangan yang menggunakan ribuan komputer untuk menciptakan mata uang digital, namun mereka baru-baru ini menerima dana dari Texas untuk mengurangi konsumsi energi.
Pada 6 September 2023, operator jaringan listrik Texas membayar Riot sebesar USD 31,7 juta atau Rp 486,9 miliar (dengan asumsi kurs Rp 15.361 per dolar AS) dalam bentuk kredit energi pada bulan Agustus. Jumlah ini lebih besar dari nilai bitcoin yang mereka tambang pada bulan itu, yang mengindikasikan upaya untuk mengurangi konsumsi energi selama gelombang panas di Amerika.
Baca juga: Texas: Negara Bitcoin yang Berkembang
Dewan Keandalan Listrik Texas mengeluarkan kredit ini untuk mendorong perusahaan agar mengurangi aktivitas yang dapat membebani sistem energi negara bagian yang sudah kelebihan beban.
CEO Riot, Jason Les, menyatakan bahwa kredit ini secara signifikan mengurangi biaya Riot dalam menambang Bitcoin, menjadikan mereka salah satu produsen bitcoin dengan biaya terendah di industri ini.
Pada tahun 2022, Riot, yang diperdagangkan secara publik, melaporkan kerugian lebih dari USD 500 juta atau sekitar Rp 7,6 triliun. Pada kuartal terakhir tahun tersebut, perusahaan mengalami kerugian sekitar USD 27 juta atau setara Rp 414,4 miliar, dengan pendapatan sekitar USD 76,7 juta atau setara Rp 1,1 triliun. [DS]
