Headlines

The Fed Tahan Suku Bunga, Pasar Bitcoin Naik Perlahan

The Fed Tahan Suku Bunga, Pasar Bitcoin Naik Perlahan

Bitcoin mengalami kenaikan momentum, melonjak lebih dari 3% dalam satu jam terakhir setelah pengumuman bahwa pejabat Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga.

Saat tulisan ini dibuat, nilai Bitcoin mencapai USD 42.896 atau sekitar Rp 658,8 juta (dengan asumsi kurs Rp 15.360 per dolar AS), berdasarkan data Coinmarketcap. Ethereum juga menunjukkan respons positif terhadap berita tersebut dengan kenaikan lebih dari 2% dalam satu jam terakhir, diperdagangkan di kisaran USD 2.259 atau sekitar Rp 34,6 juta.

Dilansir dari Decrypt pada Kamis (14/12/2023), Ketua The Fed, Jerome Powell, menyatakan dalam konferensi pers pemulihan ekonomi AS bahwa kemajuan ekonomi telah lebih cepat dari perkiraan. Proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini dari peserta FOMC telah direvisi naik sejak Ringkasan Proyeksi Ekonomi September. Meskipun begitu, Powell menambahkan bahwa aktivitas ekonomi secara keseluruhan masih jauh di bawah level sebelum pandemi, dan masa depan masih sangat tidak pasti.

Investor telah menantikan keputusan untuk mempertahankan suku bunga, dengan alat CME FedWatch menunjukkan keyakinan investor sebesar 98% bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tidak berubah.

Bagi pasar kripto, penurunan suku bunga FOMC atau keputusan mempertahankannya dianggap sebagai tanda bullish. Hal ini dikarenakan Bitcoin secara historis berkorelasi dengan risiko ekuitas dan kebijakan bank sentral. Dalam kondisi kredit yang menguntungkan dalam perekonomian, peluang BTC untuk menguat semakin besar. Ketika suku bunga rendah, investor cenderung beralih dari dolar ke aset berisiko seperti saham dan kripto. Sebaliknya, ketika suku bunga tinggi, investor kembali ke dolar.

Baca Juga : CEO Ripple : ”SEC Kehilangan Misi untuk Lindungi Investor”

The Fed mulai menaikkan suku bunga secara agresif pada 2022 untuk mengendalikan inflasi yang tinggi dalam 40 tahun. Kenaikan ini sebanyak 75 basis poin empat kali lipat dan berdampak negatif pada nilai saham, ekuitas, dan kripto.